JAKARTA -- Tim Subholding Upstream Pertamina menerima "Penyerahan Apresiasi Pelaksanaan Penilaian Bersama Tahap-1 Tahun 2021" di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis, 16 Desember 2021.
Apresiasi ini merupakan realisasi dari salah satu program Charter IOG 4.0 SKK Migas, yaitu Implementing the Improvement of National Supplier Competitiveness yang dilaksanakan oleh Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analis Biaya SKK Migas. Bersama K3S, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas melakukan program penilaian dan pembinaan bersama penyedia barang/jasa dalam negeri penunjang kegiatan usaha hulu migas.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Dwi Anggoro Ismukurnianto mengapresiasi program penilaian dan pembinaan bersama penyedia barang dan jasa dalam negeri.
"Hal ini merupakan kolaborasi dan sinergi antara Ditjen Migas, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam memastikan produk dalam negeri mampu memenuhi spesifikasi, mutu dan kebutuhan operasi migas," ucapnya.
Manager Onshore Procurement Pertamina EP (Regional) 2, Yan Martes Andreas, yang mewakili VP SCM & AM PHE Subholding Upstream, juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, Pertamina sangat mendukung program penilaian dan pembinaan yang diinisiasi oleh SKK Migas. Dengan demikian, produsen dalam negeri sebagai komponen utama industri pendukung operasi migas mampu memproduksi barang dengan kualitas produk yg dapat memenuhi standarisasi kebutuhan operasi hulu migas.
"Program ini juga mampu menciptakan efek berganda bagi kepentingan nasional, khususnya pada industri hulu migas. Keterlibatan Perwira Pertamina pada Program Penilaian dan Pembinaan yang telah dan akan dilakukan pada tahapan selanjutnya diharapkan dapat berkontribusi lebih mengingat 60% wilayah kerja Migas di Indonesia telah dikelola oleh Pertamina," ujarnya.
Yan menambahkan penghargaan ini diharapkan dapat memacu kesadaran para perwira Pertamina untuk lebih terlibat langsung terhadap upaya-upaya pemberdayaan kapasitas nasional. "Tujuannya agar industri penunjang migas memiliki kemampuan dalam negeri untuk memproduksi kebutuhan barang dan jasa kebutuhan operasi migas nasional, serta memiliki daya saing pada pangsa pasar internasional," katanya.
Project Expert PHE, Jon Spardi mengatakan, apresiasi yang diperoleh Subholding Upstream merupakan wujud nyata Pertamina dalam meningkatkan kapasitas produksi nasional. "PHE menerima penghargaan atas partisipasinya dalam meningkatkan kapasitas produksi nasional. Selama ini, PHE bekerja sama dengan SKK Migas dan stakeholder lain untuk menciptakan ruang lingkup atau pekerjaan kepada Industri supaya mampu berkembang lebih baik lagi. PHE juga berkomitmen untuk melakukan asessment terhadap pabrikan lokal sehingga dapat menjadi pabrikan yang bermutu, berkualitas sesuai dengan standar yang kita tetapkan," tutur Jon.
Dalam kesempatan ini, Koordinator Tim Komoditas Tubulars, Valve & Fitting, Ardian Fandika menyampaikan, dengan tim yang terbentuk diharapkan bisa mendapatkan vendor lokal dengan kualitas barang sesuai kebutuhan operasi di lapangan.
"Kami mendukung SKK Migas dan Direktorat Jenderal Migas untuk memverifikasi kemampuan lokal, dengan mengirimkan personel, seperti specialist atau engineer untuk disiplin-disiplin tertentu yang kita sebut Subject Matter Expert (SME) di dalam tim penilaian bersama. Targetnya, kita ingin mendapatkan vendor lokal dengan kualitas barang sesuai kebutuhan operasi kita di lapangan dan Tingkat Komponen Dalam Negeri setinggi-tingginya. Atas upaya itulah maka SKK Migas memberikan apresiasi ini pada kami atas pencapaian yang telah kami dapatkan," jelas Ardian.
Sementara itu, Koordinator SME Tim Komoditas Mechanical Static, Irawan Josodipuro mengatakan, kolaborasi diperlukan agar pabrikan lokal bisa dievaluasi dan didapatkan database yang berguna untuk program pembinaan selanjutnya.
"Kami memang memerlukan kolaborasi untuk semua bidang dan kami bersyukur bahwa pada akhirnya semua program yang kita lakukan sudah mendapatkan approval. Karena itu kami mendapatkan apresiasi ini. Langkah ke depannya karena program ini baru tahap pertama, otomatis kami akan menuju ke pabrikan yang lain. Semua pabrikan akan dievaluasi sehingga nanti tercipta database. Dengan demikian, kami mengetahui kemampuan dan kapasitas pabrikan tersebut dan diharapkan berguna untuk pengembangan program pembinaan selanjutnya," papar Irawan.
Di saat yang sama, anggota tim pelaksana Denny Rezky mengaku bangga dengan apresiasi yang diterima dari SKK Migas ini. Menurutnya, apresiasi ini membuktikan bahwa perwira Pertamina dapat berkontribusi menyukseskan program pemerintah. "Kami perwira Pertamina selalu siap berkontribusi menyukseskan program pemerintah yang tujuan besarnya meningkatkan kapasitas nasional yang dimiliki oleh Produsen Dalam Negeri (PDN) dan memberdayakan mereka," pungkasnya.*RIN
Daftar Perwira Subholding Upstream Pertamina yang Menerima Apresiasi dari SKK Migas
Komoditas Tubulars, Valve & Fitting
Pelaksana
- Kunadi
- Efriza MKR
- Yan Martes Andreas
- Irfan Zaenuri
- Dedih Durahman
- Denny Rezky
- Haridito Rachmat S
- Eko Gito Prabowo
SME
Pertamina Hulu Mahakam - Ardian Fandika
Komoditas Chemical/Zat Kimia:
SME
Pertamina Hulu Rokan - Rakhmat Sambas
Komoditas Instrumentation
SME
Pertamina Hulu Rokan - Yudi Haryanto
Komoditas Mechanical Static
SME
Pertamina Hulu Mahakam - Irawan Josodipuro
Pertamina Hulu Mahakam - Achmad Arifin
PHE ONWJ - Richard Napitupulu
Komoditas Rotating
SME
Pertamina Hulu Rokan – Romason
Komoditas Structural
SME
Pertamina Hulu Rokan - Budi Hartono
PHE OSES - Yeti Rohayati
Komoditas Drilling Sub Surface
Pelaksana
1. Rudi Imran
2. Dwi Harsono Aji
SME
Pertamina Hulu Rokan - Achmad Seifoel S
Pertamina Hulu Rokan - Novian Mardani
Pertamina Hulu Rokan - Yulius