BOJONEGORO - Krisis kesehatan yang tengah melanda dunia masih berlangsung hingga saat ini. Provinsi Jawa Timur merupakan daerah penyebaran paling tinggi di Indonesia. Hal itu tentu berdampak kepada berbagai sektor kehidupan masyarakat, khususnya bidang ekonomi dan ketahanan pangan yang mengalami guncangan cukup keras.
Menyikapi hal tersebut, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bersama Pemerintah daerah meninjau mitra binaan program pemberdayaan yang sudah berjalan, pada Minggu, 19 Juli 2020. Hal itu dilakukan agar dapat bersinergi dalam melihat peluang kedepannya.
Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) itu telah diinisiasi oleh PEPC sebelum pengembangan lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) dimulai, salah satunya yakni diversifikasi produk batik kepada lima kelompok perajin batik yang telah dimulai sejak tahun 2014 hingga kini.
Pada Bidang Ekonomi, PPM telah berhasil meningkatkan mata pencaharian masyarakat melalui program budidaya ayam petelur. Program yang dimulai sejak tahun 2017 itu merupakan salah satu unit bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang hingga kini terus meningkat pendapatannya walaupun dalam situasi krisis ekonomi akibat pandemi.
Terdapat 3 BUMDes yang menjadikan budidaya ayam petelur ini sebagai unit bisnisnya, yaitu BUMDes Makmur Rejo di Desa Bandungrejo, BUMDes Bumi Makmur di Desa Dolokgede dan BUMDes Cakra Mandiri di Desa Kacangan. Budidaya ayam petelur menjadi pilihannya karena komoditas telur yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat banyak diminati pasar.
Manager JTB Site Office & PGA PT Pertamina EP Cepu Edy Purnomo menjelaskan bahwa program tersebut memiliki nilai strategis dalam memberikan dukungan kepada masyarakat. “Kami memberikan perhatian yang lebih dalam situasi saat ini. Penting bagi kita untuk mendorong masyarakat agar bisa bertahan di tengah lesunya ekonomi global,” terangnya.
“Kita berharap dengan kunjungan ini bersama Pemda Bojonegoro kedepan dapat bersinergi lebih baik,” tambahnya.
Pada kegiatan tersebut rombongan mengunjungi Kelompok Perajin Batik Sekar Rinambat, Unit Usaha Budi Daya Ayam Petelur berkapsitas 1500 ekor, di BUMDes Bumi Makmur, Unit Usaha Budi Daya Ayam Petelur, berkapasitas 2.500 ekor, di BUMDes Cakra Mandiri, yang seluruhnya berada di Kecamatan Tambakrejo.
Sementara itu pihak Pemda Bojonegoro berharap setelah mengikuti kunjungan ini kedepannya dapat menyusun perumusan kebijakan pembanguan ekonomi secara partisipatif sehingga program pendanaan CSR/ PPM benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Bojonegoro dengan optimal.
Program yang telah lama berjalan itu mampu menggerakan perekonomian di simpul-simpul masyarakat desa dan telah diakui memberi banyak manfaat. “Sedikit banyak sudah membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas ekonomi sosial masyarakat,” tutup Edy. *PEPC/HM