BALI -- Ajang Indonesia Africa-Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 (20-21/8) menjadi kesempatan bagi Pertamina untuk menjalin relasi bisnis dan melakukan pertemuan dengan perwakilan negara-negara di Afrika.
Pada hari pertama, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Ali Mundakir melakukan pertemuan dengan General Manager of Djiboutian Office of Geothermal Energy Development (ODDEG) Dr. Kayad Moussa Ahmed untuk membahas penawaran kerja sama dari pemerintah Djibouti terkait pengembangan bisnis geotermal di Djibouti.
Dalam kesempatan ini, beberapa hal yang dibahas di antaranya potensi kerja sama dalam hal capacity building untuk para calon pekerja di Djibouti, pengembangan infrastruktur dari hulu sampai hilir, serta pengembangan kebijakan, dan regulasi terkait dengan bisnis geotermal.
Selain itu, dilakukan pertemuan dengan Warsama Said Omar, Vice President of Chamber of Commerce of Djibouti.
Pertemuan itu membahas potensi kerja sama terkait kebutuhan dalam negeri Djibouti perihal infrastruktur bisnis LPG dan pengembangan bisnis LNG di Djibouti.
Direktur Badak LNG Didik Sasongko melakukan pertemuan dengan Duta Besar Mozambique untuk Indonesia Belmiro Jose Malate. Pertemuan lainnya juga dilakukan dengan perwakilan pemerintah Republik Demokratik Kongo dan Kamerun.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Strategi bisnis Perusahaan Gas Negara (PGN) Syahrial Mukhtar melakukan Pertemuan dengan Duta besar Nigeria untuk Indonesia H.E. Hakeem T. Balogun dan Duta besar Indonesia untuk Nigeria Dr. Usra Hendra Harahap. Pertemuan itu membahas potensi kerja sama yang bisa dilakukan PGN di negara-negara tersebut.
"Pertemuan bisnis yang dilakukan dalam kegiatan ini dalam rangka penjajakan yang dilakukan Pertamina Group dengan beberapa negara di kawasan Afrika. Sebagai contoh, Djibouti menawarkan potensi kerja sama di bidang capacity building, termasuk bisnis geotermal dan infrastruktur," ujar Alia Lindasista, Investor Relations Manager Pertamina.
Menurut Alia, dalam ajang IAID tersebut, direksi anak perusahaan sangat aktif berpartisipasi melalui bilateral meeting dengan negara-negara Afrika, seperti Nigeria, Kamerun, Kongo dan Mozambique.
"Kami berharap kegiatan ini bisa membuka peluang bisnis karena benua Afrika merupakan salah satu wilayah dengan potensi bisnis luar biasa,"pungkasnya.*RIN