BOGOR – Berlokasi di Situ Gedong, Cibinong, Bogor, puluhan Fire Brigade Pertamina kembali melakukan latihan dan testing mesin pompa air pemadam kebakaran waterdragon berkapasitas 6.000 GPM (Gallon Per Minute) atau 22.710 liter/menit, pada (17/3). Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Manager HSSE Head Office Pertamina Tri Sapta Mulia, Asisten Manager HSSE Head Office Pertamina Hery Chandra, serta jajaran HSSE lainnya.
Acara yang diadakan seharian di Situ Gedong tersebut, bertujuan untuk mencoba mesin pompa waterdragon 6.000 GPM milik Pertamina yang dibelinya tahun lalu serta memberikan refreshment bagi para Fire Brigade Pertamina untuk mengoperasikan mesin ini. Setidaknya, dibutuhkan 20 orang Fire Brigade untuk menggunakan waterdragon pump tersebut.
Pada saat dioperasikan, tim Fire Brigade terbagi ke dalam empat tim, yaitu tim pengoperasi mesin pompa, tim pengatur sumbmersible pump ke tempat sumber air, tim penyiap manifold, dan tim yang mengarahkan semburan air pada target, atau yang lebih sering disebut dengan tim predator.
Mesin pompa Waterdragon 6.000 GPM merupakan mesin pompa yang dimiliki Kantor Pusat Pertamina di samping beberapa pompa Waterdragon 3.000 GPM yang lainnya, yang memang disiapkan untuk menangani api tidak hanya di area Jakarta saja, namun juga di unit daerah dan Anak Perusahaan Pertamina. Dengan harga sekitar Rp. 12 miliar dan berat seberat 10 ton, mesin pompa bertenaga tinggi ini memang memiliki tingkat pengoperasian yang cukup banyak melibatkan aktivitas, sehingga membutuhkan pelatihan dan pembiasaan penggunaan oleh operator melalui kegiatan seperti ini, setidaknya dua kali setahun.
Manager HSSE Head Office Pertamina Tri Sapta Mulia berharap setelah terselesaikannya latihan ini, Fire Brigade Pertamina bisa terbantu dalam me-refresh pengetahuan dan kemampuannya dalam mengoperasikan waterdragon pump yang sering disebut terminator ini, sehingga mampu bergerak cepat dalam menggunakannya.
“Dengan adanya pompa ini, dan pelatihan kepada Fire Brigade, kita harapkan mereka bisa familiar, bagaimana mengoperasikan, bagaimana mensinergikan antara masing-masing tim, karena ini cukup banyak peralatannya, dan cukup besar, jadi tim yang terlibat ini cukup banyak,” pungkas Tri Sapta.•Starfy