JAKARTA - Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku UMKM maupun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satyamurti Poerwadi dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI), yang digelar secara daring, Rabu 1 September 2021.
Salah satu dukungan yang diberikan adalah dengan menggelar pelatihan go online dan go digital bagi UMKM maupun Bumdes. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penjualan produk-produk yang dihasilkan.
Keberhasilan UMKM merambah ke ranah media sosial dan beragam platform marketplace juga diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.
"Kegiatan GBBI tahun ini diharapkan dapat mendorong UMK atau Bumdes menjadi go digital dan go online. Yakni mampu beradaptasi pada perkembangan zaman, sehingga mampu untuk meningkatkan efektifitas bisnis melalui jangkauan pemasaran yang lebih luas, transaksi dimanapun berada dan omzet yang didapatkan meningkat akibat produktifitas yang bertambah," terang Brahmantya.
Brahmantya menambahkan, sejak tahun 1993 Pertamina juga berkontribusi aktif memberikan akses pendanaan bagi para pelaku UMKM dan Bumdes. Perusahaan juga menjalankan creating shared value yang memberikan peluang usaha pada usaha mikro kecil dan Bumdes di sektor yang sejalan dengan bisnis Pertamina. Diantaranya program pinky movement untuk bright gas, pertashop untuk BBM, dan enduro enterpreneurship program untuk pelumas motor dan mobil.
"Berbagai langkah produktif ini dilakukan sebagai wujud implementasi pembanguan berkelanjutan atau SDG. Dimana utamanya yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pengembangan ekonomi nasional dimana hal tersebut turut menyasar aspek pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan Wanita, dan juga para difabel," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan beragam program ini merupakan bagian dari komitmen ESG, terutama aspek sosial melalui kegiatan pemberdayaan usaha mikro kecil. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, di mana Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis milik Indonesia berkomitmen kuat untuk mendukung kebangkitan usaha mikro kecil dan menengah melalui spirit energizing you, energizing Indonesia.
Pertamina juga berupaya mewujudkan produktivitas desa melalui beberapa program yang digulirkan. Diantaranya program pemberdayaan ekonomi dengan total peningkatan pendapatan masyarakat senilai Rp 3,8 miliar pertahun dan 317 program konservasi keanekaragaman hayati dengan lebih dari 600 ribu flora dan lebih dari 700 ribu fauna yang telah dilestarikan.
Selain itu ada juga program energi desa berdikari yang menghasilkan energi ramah lingkungan dengan total menghasilkan energi terbarukan sejumlah 35400 kwh, 1,4 ton per tahun pengelolaan limbah menjadi biodiesel dan bio etanol, dan penghematan penggunaan LPG bersubsidi 3k KG sebanyak 1440 tabung pertahun.
"Semoga UMKM Indonesia tetap dapat mempertahankan eksistensinya dan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia," pungkas Brahmantya.
Sementra itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar yang turut hadir pada kesempatan ini menyatakan dukungannya terhadap program GBBI, termasuk para pelaku UMKM dan Bumdes.
"Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai satu dari 14 kementerian dan lembaga yang dikoordinir oeleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi adalah menjadi bagian yang ikut serta dalam menggerakan program bangga buatan Indonesia. Dengan terus mengipoptimalkan peran badan usaha milik desa maupun badan usaha milik desa bersama dalam mendukung para pelaku UMKM," ungkapnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk lebih memilih produk-produk UMKM. "Mari kita bantu sekaligus dukung usaha perekonomian dan produk-produk Indonesia untuk dapat terus berkembang meski dihadapkan tantangan pandemi. Bantu dengan belanja di usaha kecil mikro, ultra mikro, dan dengan membeli karya dan produk Indonesia," tutup Abdul Halim Iskandar. *STK/PW/IN