JAKARTA - Pergola besi dengan tanaman merambat, menghiasi beberapa gang di Kampung Hijau Berseri RT 10 dan 11/ RW 03, Kelurahan Cempaka Putih Timur. “Tenda” alami itu menjadi pelindung panas dan rintik hujan bagi setiap orang yang melintas di gang tersebut. Nuansa serba hijau, tampak di setiap pagar rumah warga di sekitar gang, yang menanam beragam tanaman dalam pot.
Suasana asri, makin cantik dengan adanya mural berisi ajakan pengelolaan sampah dan mewujudkan lingkungan kampung yang bersih karya warga setempat, berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan apresiasi kepada upaya warga dan Pertamina mewujudkan Kampung Hijau Berseri, saat merayakan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di wilayah tersebut.
Anies berinteraksi langsung dengan warga yang mengelola sampah sendiri, sebelum sisa sampah tak terproses dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
“Kami sangat mengapresiasi langkah masyarakat yang telah mengelola sampah di lingkungan masing-masing. Harus kita bangun perubahan mindset. Dalam semua kegiatan ada yang kita ambil (gunakan), ada yang sisa atau residu. Mari bersama kita kurangi, pilah, olah sampah di sekitar kita," kata Anies dalam sambutannya.
Kampung Hijau Berseri juga dinobatkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai RW percontohan yang telah mengurangi sampah dari tingkat rumah tangga melalui program yang digulirkan Pemprov, yakni SAMTAMA atau Sampah Tanggung Jawab Bersama.
Sebagai kampung percontohan, di setiap sudut gang terdapat tempat sampah meyerupai kandang dengan ram kawat yang berisi aneka botol plastik bekas kemasan minuman, pelumas, pembersih lantai, sabun, dan lain-lain. Tempat tersebut merupakan penampungan sementara kegiatan sedekah plastik bagi warga yang telah memilah sampah plastik rumah tangga.
Seminggu sekali, warga memilah botol dengan memisahkan tutup, mengelupas plastik merek kemasan, dan ditekan dengan tangan untuk selanjutnya dikumpulkan dalam karung besar kemudian diambil pengumpul limbah plastik.
Menurut Dedy, Ketua RT 11, kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh warga yang sudah beberapa tahun belakangan ini sadar memilah sampah dari rumah.
“Masing-masing RT ada kelompoknya, nanti uang hasil penjualan digunakan untuk kegiatan sosial warga. Konsepnya bukan bank sampah, tetapi menyumbang atau sedekah sampah agar warga merasa berkontribusi untuk penghijauan dan juga pengelolaan lingkungan kampung hijau dengan sampah,” jelas Dedy.
Selain sampah plastik, sampah rumah organik juga dipisahkan untuk diolah menjadi kompos menggunakan komposter. Ada juga pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan memanfaatkan larva lalat jenis Black Soldier Fly, dikenal dengan metode maggot. Kompos digunakan untuk pupuk tanaman milik warga.
Apa yang sudah dilakukan warga di Kampung Hijau Berseri, Kelurahan Cempaka Putih Timur ini layak dicontoh kampung lainnya. Pertamina berharap, dengan adanya kampanye pengelolaan sampah yang dilakukan warga melalui mural, dapat mendukung penyebaran upaya positif kelompok masyarakat yang layak diapresiasi dan dicontoh dalam mengelola sampah yang diawali dari masing-masing rumah tangga.
“Program ini merupakan bagian dari program Bina Lingkungan Pertamina yang bekelanjutan, serta dukungan kami terhadap upaya-upaya pengelolaan sampah rumah tangga yang telah dilakukan warga. Tentunya dapat menambah asri kampung, serta yang utama sebagai sarana edukasi bagi warga lain yang mengunjungi Kampung Hijau Berseri sebagai kampung percontohan," pungkas Dewi Sri Utami selaku Unit Manager Communication & CSR - MOR III.*MOR III