BANDA ACEH – Program pemasangan stiker sebagai identitas kendaraan yang berhak mengkonsumsi BBM subsidi, terus bergulir. Program yang bertujuan agar peruntukan BBM tepat sasaran ini, mulai menunjukkan dampak positif.
"Program konsumsi BBM tepat sasaran melalui stiker itu, keseluruhan biayanya ditanggung oleh Pertamina. Biaya cetak stiker, sosialisasi dan edukasi melalui media massa dan media sosial, maupun teknis di lapangan, tidak menggunakan dana APBA," ujar Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Roby Hervindo, pada Kamis, 3 September 2020.
Memasuki minggu ketiga pelaksanaan program, lanjut Roby, total 121.326 stiker telah ditempel di berbagai kendaraan. Sebanyak 53.701 ditempel di kendaraan berbahan bakar Premium. Sedangkan stiker Solar dipasang di 67.625 kendaraan.
Sejauh ini dampak positif, makin kentara melalui program itu. Penyaluran BBM subsidi Solar dan Premium, makin lancar. Karena hanya kendaraan yang ditempel stiker yang dapat mengisi Premium dan Solar. Alhasil mengurangi antrian di SPBU.
Konsumsi Solar dan Premium kini makin terarah tepat sasaran. Ini diindikasikan dari semakin berkurangnya komposisi produk Solar dan Premium dibanding produk BBM berkualitas.
Sebelum program berlangsung, komposisi konsumsi Premium di Aceh mencapai 26,6 persen dari total konsumsi BBM jenis bensin. Setelah program dijalankan, komposisinya turun menjadi 25,4 persen. Sebaliknya, komposisi konsumsi Pertamax meningkat dari 12,9 persen menjadi 14,4 persen setelah program berjalan.
"Kami perhatikan, perubahan komposisi konsumsi ini terjadi karena sejumlah kendaraan mewah tidak bersedia ditempelkan stiker. Sehingga beralih menggunakan Pertamax," kata Roby.
Di sisi BBM diesel juga menunjukkan tren serupa. Porsi konsumsi Solar turun dari sebelum program 98,3 persen, menjadi 97 persen setelah penerapan program. Kebalikannya, komposisi konsumsi Dex naik dari sebelumnya 1,4 persen menjadi 2,7 persen setelah program berjalan.
Roby menegaskan, program stiker ini tidak berarti pengurangan penyaluran Premium dan Solar. "Masyarakat tidak perlu khawatir, Pertamina tetap menyalurkan Solar dan Premium sesuai amanah dan kuota pemerintah. Program itu bukan mengurangi, namun memastikan penyaluran BBM tepat sasaran kepada yang lebih membutuhkan," tuturnya.
Pertamina akan terus memonitor dan mengawasi penerapan program ini di lapangan. "Kami menerima segala masukan dan kritik konstruktif dari semua pemangku kepentingan. Agar tujuan utama dari program yaitu BBM subsidi tepat sasaran, bisa kita capai bersama," pungkas Roby. *MOR I/HM