JAKARTA - Setelah World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyebaran virus Corona baru (2019-nCoV) yang menyebabkan penyakit Covid-19 menjadi pandemik global, Presiden RI Joko Widodo pun menginstruksikan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah terpapar virus tersebut untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing) dengan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, Minggu (15/3).
Menyikapi hal tersebut, Pertamina sebagai salah satu BUMN energi yang bertugas mengelola energi nasional juga mengambil langkah antisipatif. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memberlakukan mekanisme kerja dari rumah (Work From Home/WFH) bagi pekerja Pertamina Group mulai 16 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan.
Lalu, bagaimana bekerja dari rumah yang efektif? Berikut penjelasan Ferro Ferizka, salah satu tim engineering Microsoft yang sejak 2016 telah bekerja dari rumah untuk memantau implementasi strategi inovasi proses bisnis dan operasi Microsoft di seluruh dunia.
Pria yang lahir di Pekalongan tersebut mengungkapkan, tiga kiat utama bekerja dari rumah untuk karyawan. “Setup your mood and workplace, stay connected, and stay healthy (mentally),” ujarnya.
Setup your mood and workplace berarti kita harus fokus dan produktif walaupun di rumah. Bagaimana caranya? “Kunci produktif kerja dari rumah adalah fokus. Anda tetap sedang bekerja bukan libur di rumah, jadi jangan anggap kerja dari rumah beda dari kerja di kantor. Jadi, lakukan rutinitas biasanya seperti mandi dan sarapan, mengendarai kendaraan keliling kompleks seakan berangkat kerja ke kantor, tetap menjaga ritme makan siang dan coffee break, dan chit chat sejenak dengan rekan-rekan sekantor secara virtual,” katanya.
Untuk pemilihan tempat kerja (workplace), Ferro menyarankan agar dua hal yang harus diperhatikan. Pilih tempat yang nyaman dan jauh dari gangguan.
Stay connected berarti tetap tanggung jawab sehingga pekerjaan tidak keteteran meskipun bisa bebas menentukan jam kerja sendiri. Menurut Ferro, komunikasi adalah hal yang paling penting dalam WFH. Apa pun peranti lunaknya, koneksi adalah kunci. “Untuk itu, pastikan kita punya koneksi yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi tim kita,” ujarnya.
Adab dan etika dalam rapat daring juga penting untuk tetap terkoneksi. “Kita harus ontime, hormati lawan bicara dengan tidak melakukan pekerjaan lain di rumah. Fokus hanya ke online conference. Tunggu dan persilakan orang lain bicara, jangan dipotong. Dan jangan lupa, selalu mute-kan mikrofon Anda untuk menghindari suara-suara lain tertangkap mik tanpa disadari,” jelas pria lulusan Universitas Gadjah Mada tersebut.
Ritme kerja dan komunikasi dalam tim pun harus diperhatikan agar tetap terkoneksi. “Meskipun kita tak tampak, hasil kerja kita harus tetap terlihat. Oleh karena itu, manfaatkan teknologi yang ada, sepakati sistem pelaporan status pekerjaan secara terbuka, dan pastikan atasan diberitahu segera ketika menemui kendala,” paparnya.
Stay healthy (mentally) berarti lakukan apa yang bisa dikendalikan. “Ingatlah, yang terpenting adalah kebahagiaan kita. Oleh karena itu, tentukan batas jam kerja dan komunikasikan kepada atasan dan tim,” katanya.
Ia mengingatkan, antara pekerjaan dan kehidupan pribadi harus seimbang. “Tentukan skala prioritas. Tidak semua request penting. Jangan biarkan otak tumpul dengan mengajak rekan setim untuk berdiskusi dan membangun ide. Jangan lupa untuk istirahat dan minum banyak air putih,” ujarnya menambahkan.*HM