YOGYAKARTA – PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, mempunyai tugas mencari sumber minyak dan gas untuk mendukung pencapaian target yang sudah ditetapkan. Sejalan dengan hal tersebut, PT Pertamina EP juga senantiasa berupaya untuk menjalankan strategi yang mengikuti perkembangan zaman. Komitmen PEP tersebut mendapatkan apresiasi dalam ajang Joint Convention Yogyakarta 2019.
Joint Convention Yogyakarta (JCY) 2019 merupakan kegiatan yang diselenggarakan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI). Tema yang diusung adalah "Toward Massive Exploration and Maximizing Undeveloped Resources". Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 25-28 Nopember 2019 di Hotel Tentrem, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, salah satu paper PT Pertamina EP yang berjudul “Reserves and Resources Report Application in Welcoming Industry 4.0 Challenges” didaulat menjadi Peringkat 1 Terbaik serta Reza Alfajri berhasil menjadi best presenter 1st place. Paper tersebut merupakan karya tulis hasil kerjasama tim yang terdiri dari Production Senior Engineer Asset 1 Reza Alfajri, Reservoir Senior Manager Hanief Jauhari Sangasanga Sangatta & Tanjung ICT Ast Manager Andar Parulian Hutasoit, Business Solution Ast Manager Liston Sitanggang, Prabumulih & Limau Exploitation Manager Sakti Parsaulian Siregar, dan Reservoir Engineer Ernita Sembiring Meliala. Penghargaan diserahkan langsung oleh ketua IAFMI Taufik Aditiyawarman yang juga menjabat sebagai Direktur Operasi & Produksi Pertamina Hulu Energi.
Topik dalam karyatulis tersebut membahas mengenai pembuatan aplikasi pelaporan cadangan dan sumber daya di PEP menjadi salah satu modul pada IT system Operational Data Repository (ODR). Aplikasi ini mulai dibangun sejak tahun 2016 dan telah diimplementasikan pada pelaporan cadangan status 01 Januari 2018 dan 01 Januari 2019. “Saat ini sudah tersedia data laporan cadangan sejak tahun 2006 sd 2019 di dalam database aplikasi ini.”, terang Direktur Pengembangan Pertamina EP John H Simamora.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Penerapan aplikasi ini dalam proses bisnis perusahaan memberi beberapa manfaat: meminimalkan kesalahan manusia, membangun satu sumber data tunggal, dan mengefisienkan waktu yang diperlukan untuk pembuatan laporan cadangan dan sumber daya. “Aplikasi ini merupakan pionir aplikasi pelaporan cadangan di Direktorat Hulu Pertamina dan menunjukkan bahwa PT. Pertamina EP mampu beradaptasi di era industry 4.0. “, terangnya.
Pemilihan tema kegiatan JCY 2019 memberikan solusi dan langkah kongkrit dalam upaya meningkatkan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, baik dilihat dari sudut pandang pemangku kebijakan (Regulator), para pelaku Industri Hulu Migas (Investor/ Contractor), dan akademisi (Universitas). Kegiatan JCY 2019 ini selain berfokus pada pertemuan ilmiah melalui sesi paralel atas makalah oral dan poster presentation, juga menyelenggarakan diskusi panel dan pameran dari berbagai perusahaan di industri pertambangan, perminyakan dan industri geosains, fasilitas produksi dan perminyakan lain.*PEP