DENPASAR – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mencatat kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Bali sebesar 5,3% selama periode Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru) dari 18 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020 ini. Konsumsi yang naik tersebut diyakini berasal dari meningkatnya jumlah pemudik maupun masyarakat yang berlibur dengan dibukanya akses tol Trans Jawa dari Jakarta hingga ke Probolinggo yang membuka opsi bagi masyarakat untuk menggunakan jalur darat untuk menuju ke Bali.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji menyatakan bahwa kenaikan konsumsi tersebut berada di angka 2.950 KL/hari. Konsumsi tersebut naik sebesar 5,3% dari rata-rata normal harian yang berada di angka 2.803 KL/hari. “Kenaikan konsumsi gasoline khususnya terjadi pada BBM Non-Subsidi, seperti Pertalite dengan peningkatan sebanyak 5%”, tambah Rustam.
Di satu sisi, produk Gasoil (Solar, Dexlite serta Pertamina Dex) mengalami penurunan sebesar 4,3% dari rata-rata normal harian. “Hal ini diyakini karena adanya pembatasan operasional kendaraan besar seperti truk dan angkutan barang untuk melintas, namun untuk konsumsi Pertamina Dex naik sebesar 2%”, jelas Rustam.
Jalur Wisata
Jalur wisata juga menjadi salah satu titik tujuan pemudik maupun masyarakat yang berlibur selama masa natal dan tahun baru. Kehandalan dalam mendistribusikan energi dan meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat menjadi salah satu fokus dari Pertamina selama masa satuan tugas (satgas) natal dan tahun baru kemarin.
Seperti yang diketahui, Bali merupakan destinasi wisata favorit baik bagi turis lokal maupun mancanegara. Selama masa satuan tugas (satgas) natal dan tahun baru kemarin, titik daerah wisata di Bali yang meliputi Denpasar, Gianyar, Badung, dan Tabanan mencatat kenaikan konsumsi gasoline sebesar 5,4% dan gasoil sebesar 5,3%. “Di keempat titik wisata tersebut, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi gasoline sebesar 2.115KL/ hari dari rata-rata normal harian 2.045 KL/ hari untuk gasoline dan 409 KL/hari dari rata-rata normal harian 389 KL/hari untuk gasoil”, ujar Rustam.
Mengantisipasi titik kemacetan dan BBM yang habis di tengah perjalanan, Bali juga sudah memiliki layanan Pertamina Delivery Service (PDS) yang sudah di launching dari tanggal 14 Desember 2019 lalu. Sales Area Manager Retail Bali, Deny Sukendar menyebutkan bahwa layanan PDS ini merupakan terobosan terbaru dimana konsumen akan diberikan kemudahan untuk mendapatkan BBM dan LPG sehingga mereka tidak perlu khawatir ketika BBM habis di tengah perjalanan.
“Mekanismenya, konsumen hanya perlu menelpon Contact Center Pertamina 135 dan memesan BBM yang dibutuhkan, nantinya akan langsung dikirim oleh petugas dengan menggunakan motor. Selain itu, layanan PDS juga tetap mengedepankan aspek safety dalam praktiknya”, ujar Deny.
Adapun harga BBM yang dijual sama dengan harga di SPBU dengan tambahan biaya antar Rp 20.000 per tujuan. Minimum order adalah 10 liter dengan maksimal 30 liter, sesuai dengan kapasitas motor pengantar BBM dan memperhatikan aspek safety dalam pengantaran BBM dan LPG kepada konsumen.*MOR V