Jakarta - Pertamina melalui anak perusahaan Pertamedika IHC membangun RSPP Extension COVID-19 Pertamina Simprug yang bekerja sama dengan Patrajasa dan Wika Gedung. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 pada saat berlakunya penerapan new normal.
Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat mengatakan bahwa rumah sakit tersebut sudah sesuai standar penanganan pasien COVID-19.
“Walaupun pengerjaannya dilakukan oleh Patrajasa dan WIKA Gedung, konsep dan desainnya kita yang pegang sehingga rumah sakit tersebut kita pastikan sudah sesuai standar yang dibutuhkan,” jelas Fathema saat peresmian RSPP Extension COVID-19 Pertamina Simprug, pada Sabtu 6 Juni 2020.
Rumah sakit yang mempunyai kapasitas 300 tempat tidur tersebut memiliki kamar operasi yang terbaik untuk penangan COVID-19 se-Indonesia. “Untuk saat ini kita memiliki kamar operasi yang terbaik karena bisa di-setting bertekanan negatif maupun positif,” ujarnya.
Pada saat yang bersamaan, Direktur Utama Patrajasa Dani Adriananta menambahkan, kelebihan lainnya dari rumah sakit ini yaitu dibangun dengan konsep modular yang tahan gempa.
“Pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan sistem knock down agar lebih cepat dalam pengerjaannya. Selain itu, konsep bangunannya sistem modular dan tahan gempa,” ungkap Dani.
Dirinya menyampaikan pembangunan rumah sakit tersebut dilakukan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung.
“Pembangunan ini dilakukan saat masa PSBB dikerjakan oleh 700 orang dengan protokol kesehatan yang ketat. Alhamdulillah, tidak ada halangan,” ujar Dani.
RSPP Extension Covid-19 Pertamina Simprug dibangun di atas lahan seluas 10.200 meter persegi, dengan waktu pengerjaan 30 hari, yaitu pada 21 April—20 Mei 2020. *IDK