Kick Off Bulan Energy & Loss, Kilang Pertamina Internasional Dorong Efisiensi Operasional

PLAJU, SUMATRA SELATAN -- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) selalu berkomitmen memperkuat sistem energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan, serta mendorong efisiensi operasional di setiap lini bisnis.

Komitmen PT KPI tahun ini, ditandai dengan dimulainya (Kick Off) Bulan Energy & Loss, yang merupakan rangkaian kegiatan perusahaan yang bertujuan dalam meningkatkan ketahanan energi, serta meminimize losses (kehilangan jumlah minyak akibat pemrosesan) di seluruh Refinery Unit PT KPI.

Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia di Kilang Plaju, Jumat (30/8/2024) mengungkapkan, pentingnya mencapai ketahanan energi tak lepas dari peran seluruh elemen perusahaan, tak terkecuali pekerja di level frontline (pekerja di lapangan).

"Bulan Energi & Loss ini adalah wujud nyata komitmen PT KPI dalam menjaga keberlanjutan energi dan mengurangi losses, dengan melibatkan seluruh elemen perusahaan untuk bekerja sama mewujudkan tujuan ini," kata Didik Bahagia.

Dengan mengusung tema “Ready for Fostering Energy Resilience”, PT KPI berharap mampu menghadapi tantangan energi yang kian besar di masa mendatang, mulai dari efisiensi proses, hingga transisi energi.

Serangkaian kegiatan Bulan Energi & Loss bertujuan untuk terus mengingatkan dan memberikan semangat kepada seluruh pekerja agar melakukan upaya-upaya efisiensi energi.

Upaya-upaya PT KPI terkait dengan pemakaian energi yang efisien tentunya menimbulkan implikasi pada aspek Environmental, Social & Governance (ESG) yang terus dilakukan secara konsisten oleh perusahaan.

Tekan Penggunaan Energi di Kilang

Sementara General Manager Kilang Plaju Yulianto Triwibowo dalam arahannya menyampaikan, bahwa Bulan Energy & Loss menjadi wujud nyata dari komitmen bersama dalam mencapai target Roadmap 2030.

“Komitmen Kilang Pertamina Internasional, termasuk di Kilang Plaju akan terus dilanjutkan dengan target reduksi emisi operasi hingga 32% di tahun 2030, guna menyambut bauran energi 2030, maupun target Net Zero Emission yang dicanangkan pemerintah,” kata Yulianto.

Kilang Plaju, kata Yulianto, terus berkontribusi dalam menekan penggunaan energi dalam proses operasi, dengan menekan angka Energy Intensity Index (EII).

EII atau Solomon EII adalah metrik untuk mengukur efisiensi energi kilang minyak bumi. EII membandingkan konsumsi energi aktual kilang dengan konsumsi energi "standar" untuk kilang dengan ukuran dan konfigurasi yang sama.

Intensitas energi merupakan indikator ekonomi makro yang mengukur seberapa besar energi yang digunakan atau diperlukan per unit output. Semakin rendah intensitas energi, berarti semakin efisien penggunaan energi dalam operasional suatu kilang.

ESG: Pilar Utama Keberlanjutan Bisnis

Dalam rangkaian kick off yang diselenggarakan di Gedung Aneka Komperta Plaju itu, juga diisi dengan seminar ESG.

Penerapan ESG, terutama dalam aspek Environmental (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata Kelola), semakin diperhitungkan dan menjadi cerminan seberapa besar upaya perusahaan dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan meningkatkan kinerja keberlanjutan.

Sr Analyst III Strategic Planning Petrochemical, Yusuf Iskandar selaku narasumber menjelaskan bahwa ESG tidak hanya sekadar kepatuhan, tetapi juga menjadi strategi kunci dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Rangkaian Kegiatan Bulan Energi & Loss 2024

Selain itu, Bulan Energi & Loss 2024 di PT KPI akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan dengan disemarakkan berbagai kegiatan, salah satunya kompetisi antar Refinery Unit dalam meningkatkan budaya awareness dan ownership dalam efisiensi energi.

Kemudian, juga akan digelar Forum ZUS dan CoP, Forum Common Issue, Program Tacit Knowledge, hingga Cerdas Cermat guna memperkuat pengetahuan pekerja dalam troubleshooting dan peningkatan kemampuan operasional.

Dengan semangat kolaborasi, PT KPI yakin bahwa Bulan Energy & Loss 2024 akan menjadi momentum penting dalam perjalanan perusahaan menuju efisiensi energi yang lebih baik dan ketahanan yang lebih kuat. Partisipasi aktif seluruh karyawan diharapkan dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam operasional perusahaan.*SHR&P PLAJU

Share this post