JAKARTA – Pertamina International Shipping (PIS) bersama dengan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dalam kegiatan FTK Company Visit yang bertajuk ‘Sailing Through FTK Company Visit with PT Pertamina International Shipping Subholding Integrated Marine Logistics’ pada Sabtu 23 Oktober 2021.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk sharing knowledge mengenai dunia bisnis khususnya pada sektor kelautan dan perkapalan. Diikuti oleh mahasiswa FTK-ITS secara virtual yang menghadirkan dua narasumber sebagai pengisi acara yaitu I Putu Puja Astawa selaku Direktur Armada Pertamina International Shipping dan Martino Faishal Saudi selaku Manager HC Business Partner Pertamina International Shipping.
Dalam sambutannya, I Putu Puja Astawa menyampaikan “Pertamina International Shipping yang saat ini telah menjadi Subholding Integrated Marine Logistics memiliki 6 lini bisnis yakni menyediakan layanan shipping, marine services, port service, port ownership, storage, dan other service. Oleh karena itu, kesiapan kapal untuk beroperasi baik secara teknis maupun non-teknis menjadi penting di industri ini,” ujarnya.
PIS saat ini memiliki sekitar 539 kapal milik yang terdiri dari berbagai jenis serta memiliki 11 rute pelayaran internasional antara lain yaitu Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Bangladesh, dan Aljazair yang mengangkut BBM, LPG, Gasoline, Diesel, Crude, Avtur dengan rata-rata mengangkut 150/160 juta kilo liter.
Dalam mendukung perannya untuk mendistribusikan energi baik domestik maupun internasional, PIS secara konsisten memastikan kapal-kapal yang dikelolanya dapat memenuhi persyaratan dan lolos inspeksi dari 8 oil major internasional melalui penilaian Ship Inspection Report Programme (SIRE) seperti Shell, Petron, Suncor, Enoc, MISC, Philips 66, Bakri, Idemitsu.
Di era industri 4.0, PIS memiliki tantangan untuk dapat menghasilkan profit bagi perusahaan dengan pangsa pasar yang lebih ditekankan pada pasar internasional. Oleh karena itu, digitalisasi sistem menjadi sangat penting perannya untuk menghadapi tantangan industri saat ini. PIS saat ini tengah mengembangkan Integrated Ship Management Tools yang merupakan sistem terintegrasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kinerja kapal. Selain itu, PIS juga melakukan 4 program yang sejalan dengan International Maritime Organization (IMO). Pertama, eco ship design yang terdapat pada dua kapal PIS, yaitu Pertamina Pride dan Pertamina Prime. Kedua, energy efficiency index. Ketiga, fuel reduction improvement, yaitu dengan melakukan pengurangan dan efisiensi bahan bakar. Dan terakhir, fleet rejuvenation dengan melakukan peremajaan kapal.
Program tersebut sejalan dengan komitmen Pertamina yaitu Go Sustainable dengan mengoptimalisasikan aset perusahaan untuk menjawab tantangan, membangun lingkungan hidup keberlanjutan yang lebih baik. Selain itu, kegiatan ini menjadi wujud nyata perusahaan untuk Go Collaborative dengan membangun sinergi bersama melalui kolaborasi pihak eksternal dalam mempersiapkan sumber daya manusia khususnya generasi muda dalam menghadapi tantangan industri kelautan dan perkapalan saat ini.
Pada kesempatan tersebut, Martino Faishal Saudi menambahkan, “Adanya transformasi PIS menjadi Subholding Integrated Marine Logistics saat ini membawa PIS dipercaya untuk mengelola aset kapal, marine tambat, non-tambat, dan 6 terminal strategis”.
Saat ini PIS memiliki 5 pasar yang dijadikan sebagai lini bisnis utama yaitu pengelolaan angkutan laut dengan Subholding Pertamina Group, kerja sama pengelolaan port dengan Subholding Pertamina Group, kontrak angkutan dan Floating Storage di pasar internasional, prospek virtual pipeline LNG dan LPG, dan prospek bisnis storage di pasar domestik dan regional.
Martino Faishal Saudi berharap ke depan PIS dapat terus meningkatkan performanya baik dari segi kinerja operasional kapal, armada, perluasan pasar bisnis, dan optimalisasi sumber daya manusia sehingga bisa menghadapi tantangan industri saat ini dan masa mendatang. *PIS