JAKARTA -- Menjadi motoris Pertamina Delivery Service (PDS) selama masa Satgas (Satuan Tugas) Pertamina di hari-hari besar keagamaan yang memakan waktu panjang seperti Ramadan, Lebaran, Natal dan Tahun Baru bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen dan loyalitas tinggi dalam menjalankan tugas mengantarkan BBM kepada para konsumen di lokasi yang telah disepakati.
Hal tersebut dirasakan oleh Tanto Wijohari yang sudah beberapa periode menjadi motoris dalam program Pertamina Delivery Service di masa Satgas tersebut.
"Ini kali ketiga saya jadi motoris. Sebelumnya saya jadi motoris di daerah Garut dan Limbangan," ujar pria berusia 29 tahun itu.
Bak pasukan khusus, ia dipercaya mengendarai kuda besi yang berpanggulkan kaleng besar berisi BBM berkualitas. Selama masa Satgas, ia selalu bergerak mengantarkan BBM sesuai permintaan konsumen.
"Ngisinya ya nyamperin konsumen yang kehabisan BBM di jalan. Jadi merasa seperti pahlawan bagi mereka," ujarnya sambil tersenyum.
Ia mengaku tak kapok menjadi motoris saat Satgas karena ia termotivasi memberikan layanan yang terbaik tatkala melihat konsumen dapat tersenyum lega.
"Salah satu sukanya saat mereka yang sedang kehabisan BBM, tersenyum lega melihat kehadiran kita. Merasa sangat berarti karena kita ada untuk mereka. Ada ucapan terima kasih yang mendalam. Sangat tulus, saya bisa merasakan itu," ungkapnya.
Namun ia berpesan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan jauh, seperti tol Trans Jawa, agar lebih mengisi full tangki BBM-nya agar tidak kehabisan di tengah jalan.
"Ada misi yang baik saat melakukan perjalanan menuju kampung halaman, yaitu bertemu keluarga dan momen seperti ini yang kadang kita lalai untuk memperhatikan persediaan BBM. Semoga para konsumen tetap fokus, selamat, dan sehat sampai tujuan," harap Tanto.*HM/AA.