JAKARTA - Pertamina yang tergabung dalam sebuah konsorsium bersama ENI Indonesia Limited dan Neptune Energy West Ganal B.V ditetapkan sebagai pemenang lelang WK West Ganal oleh Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Pengumuman dibacakan oleh Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, di Ruang Damar, Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin (26/8).
"Dari empat WK yang kami tawarkan pada Lelang Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi Konvensional Tahap II Tahun 2019, baru WK West Ganal di Lepas Pantai Selat Makassar yang ditetapkan pemenangnya," ujar Archandra.
Sedangkan 3 WK lainnya yang turut ditawarkan pada tahap II yaitu WK Bone, Kutai dan West Kampar, tidak ada pemenang dan dinyatakan sebagai wilayah kerja terbuka. Archandra menegaskan, pihaknya akan mengevaluasi kembali ketiga wilayah kerja tersebut untuk ditawarkan kembali pada kesempatan lelang berikutnya.
Menurut Archandra, meski dalam lelang tahap II ini hanya terdapat satu pemenang, namun secara kualitas jauh lebih baik dibanding lelang WK migas sebelumnya. Hal ini terbukti dari nilai komitmen pasti dan bonus tanda tangan yang diajukan investor, di atas persyaratan pemerintah. Sebelumnya pemerintah menargetkan komitmen pasti US$ 151.840.000 dan bonus tanda tangan senilai US$ 29.000.000.
"Ini bukti bahwa kalau data kita lengkap, kita bisa mendapatkan signature bonus dan komitmen pasti yang lebih baik," tutur Arcandra.
Nilai investasi komitmen pasti dari WK tersebut adalah sebesar US$ 159.300.000, terdiri dari studi G & G, seismic 2D 600 km, seismic 3D 600 km2 dan 4 sumur eksplorasi. Sementara bonus tanda tangan sebesar US$ 30.100.000.
Sementara itu, Project Manager West Ganal Pertamina Ato Suyanto menyampaikan bahwa dengan berhasilnya Pertamina ikut serta dalam proyek ini diharapkan akan menambah kontribusi gas yang besar bagi Pertamina.
“Pertamina memiliki potensi 30 persen, ENI 40 persen dan Neptune 30 persen. Blok ini memiliki potensi gas yang cukup besar dan kita menargetkan akan memberikan kontribusi bagi penambahan potensi gas Pertamina," pungkasnya.*KUN