TARAKAN – Sejak Juli lalu, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mengalami kenaikan. Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut, Pertamina Depot Tarakan, Muhammad Abdillah Rorke menuturkan, kenaikan itu diperkirakan karena masyarakat sudah melakukan aktivitas di masa normal baru. Terutama, sejak pemerintah kota Tarakan mengumumkan penerapan adaptasi kebiasaan baru.
“Untuk permintaan memang ada kenaikan sejak Bulan Mei dan Juni lalu. Rata-rata kenaikan di Bulan Juni produk gasoline sebesar 20 persen, terutama Pertalite dan Pertamax kenaikannya cukup signifikan. sedangkan untuk gasoil tidak terlalu signifikan yakni tidak lebih dari 10 persen,” kata Abdillah, Jumat, 14 Agustus 2020.
Dirinya menambahkan, setiap bulan pihaknya mengevaluasi permintaan BBM untuk beberapa bulan berikutnya, mempertimbangkan permintaan di bulan sebelumnya, dan kemungkinan kenaikan permintaan melihat dari situasi yang ada.
Beberapa tim mempersiapkan stok BBM lebih banyak. Bahkan, sebenarnya jika ada permintaan, untuk pengiriman dari Pertamina Balikpapan masih memiliki stok banyak. “Kalau total untuk pengiriman dari Pertamina Balikpapan banyak, karena adanya permintaan dari beberapa industri, tidak hanya SBPU,” tandasnya.
Untuk bulan lalu, tambah Abdillah, sebagai contoh produk Pertalite di Bulan Mei 2020 permintaan Kota Tarakan hanya 50-55 kilo liter (KL) per hari, namun di Bulan Juli sudah mencapat 65-70 KL per hari. Namun, untuk produk solar belum mengalami kenaikan signifikan, dan masih di bawah 10 persen.
Dari kenaikan permintaan dua produk tersebut, menurutnya peningkatan konsumsi Pertalite dan Pertamax karena adanya aktivitas roda dua dan empat yang sudah mulai mengalami peningkatan. Selain itu, lanjutnya, untuk transportasi laut juga sudah mulai dioperasikan di beberapa Pelabuhan yang ada di Kalimantan Utara.
“Sekarang SPBB di laut sudah menunjukan penjualan yang meningkat, karena aktivitas di laut mulai kembali normal,” tambahnya.
Karena sudah adanya peningkatan jumlah permintaan itu, Pertamina mulai mengantisipasi kemungkinan permintaan meningkat. Sehingga, saat ada permintaan lebih dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), BBM sudah tersedia.
Memlihat itu, Pertamina mempersiapkan pasokan BBM untuk 15 hari ke depan, dengan pertimbangan jika permintaan semakin meningkat maka jumlah BBM akan ditambah lagi.
“Kalau untuk Premium setiap harinya, selain mengirimkan ke SPBU atau SPBB yang melayani nelayan dan speed boat, kami mengirimkan sebanyak 16-18 KL per hari di dua SPBU Kota Tarakan,” tuturnya. *MOR VI/HM