MEDAN – Operasi dan distribusi BBM dan elpiji oleh Pertamina, sarat potensi bahaya. Baik bagi pekerja maupun masyarakat. Itu sebabnya, aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta lindung lingkungan jadi "makanan" sehari-hari di Pertamina.
Sukses menjaga kegiatan operasi yang aman, Pertamina Marketing Operasional Region (MOR) I dianugerahi penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan tersebut diterima langsung oleh General Manager (GM) Pertamina MOR I selaku Kepala Teknik Kegiatan Usaha Hilir Migas, Agustinus Santanu Basuki, di Grand Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta pada Selasa (26/11).
Patra Nirbhaya Karya Utama diberikan kepada perusahaan sektor hulu dan hilir minyak dan gas yang mampu menjamin kelangsungan keselamatan kerja di kegiatan usaha migasnya. Sesuai Undang-Undang No. 22 tahun 2001 serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 tahun 2004.
Santanu mengatakan, “Pencapaian ini merupakan buah kerja sama dan kedisiplinan semua pekerja dalam mengutamakan aspek safety. Sehingga tidak adanya kehilangan jam kerja akibat kecelakaan yang terjadi."
Selama periode 1 Januari 2011 hingga 30 April 2019, Pertamina MOR I membukukan 47.733.217 jam kerja aman. Ini tercapai berkat kegiatan operasional yang mematuhi Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Golden Rules serta aturan yang ditetapkan pemerintah. Fungsi HSSE juga telah melaksanakan 15 kali pelatihan selama 2019 untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja dalam bekerja aman.
Ivonne, Manager HSSE MOR I, mengatakan beragam kegiatan dilaksanakan untuk membentuk budaya safety. "Salah satunya Program HSSE Warrior yang merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarakan HSSE untuk meningkatkan kesadaran pekerja akan keselamatan kerja," ujar Ivonne.
Santanu berharap, pencapaian jam kerja aman ini dapat dipertahankan. "Tidak boleh lengah, selalu waspada terhadap potensi-potensi bahaya di tempat kerja. Semuanya untuk layanan yang lebih baik bagi konsumen," pungkasnya.*MOR I