BALIKPAPAN -- Untuk pertama kali, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Indonesia Maju, Arifin Tasrif melakukan kunjungan ke salah satu proyek strategis nasional yang sedang ditangani Pertamina, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (8/11).
Dalam kesempatan itu, Arifin mengapresiasi kinerja Pertamina dalam melaksanakan pembangunan revitalisasi salah satu dari empat kilang yang akan ditingkatkan kapasitas dan kompleksitasnya. Di hadapan pekerja lapangan, Arifin menekankan pentingnya project monitoring and controlling agar proyek dapat dituntaskan sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Bekerja itu harus cermat, jangan ragu-ragu untuk mencari mitra-mitra yang bisa mendukung tercapainya hasil tersebut dengan resiko yang bisa kita kendalikan, kemudian juga dengan program-program investasi yang massif itu kita bisa selain memikirkan kemampuan finance juga man power kita,” ujar Arifin didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Dan Dumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial dan Plt. Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Djoko Siswanto.
Arifin berharap manajemen Pertamina sering berkomunikasi dan memberikan motivasi kepada kepala-kepala proyek lapangan agar kegiatan di lapangan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Kita akan mendukung sepenuhnya langkah-langkah dari sektor-sektor yang dibawah Pertamina demi kelancaran proyek-proyek Pertamina. Dan saya juga mengingatkan dengan kecepatan target yang dicapai penting untuk diperhatikan, karena sekali kejadian itu setback-nya akan menghasilkan loses yang cukup besar. Jadi sering-seringlah manajeman bisa melihat dan menyaksikan sendiri dengan melakukan kunjungan-kunjungan langsung ke lapangan,” ujar Arifin.
Proyek RDMP Kilang Balikpapan selain meningkatkan kapasitas kilang 100.000 barel per hari juga akan meningkatkan kualitasi produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V. Proyek dengan total nilai investasi US$ 6,5 miliar ini rencananya mulai beroperasi pada Juli 2023 untuk phase 1 dan 2025 untuk phase 2. Pada tahap konstruksi ini, diperkirakan menyerap sekitar 15.000 tenaga kerja dan sekitar 800 orang pada saat kilang sudah beroperasi.
“Progress pembangunan proyek RDMP hingga saat ini ini secara total sudah mencapai sekitar 9% dan kita harapkan bulan Juli 2023 dapat beroperasi. Pencapaian 9% tersebut sudah melebihi dari target yang ditetapkan untuk bulan Oktober 2019 ini ,” jelas Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang.*HM/ESDM