Jakarta– Program Bimbingan Program Sarjana Pertamina Eksplorasi dan Produksi ( BPS PEP) angkatan 8, yang diikuti oleh 115 orang peserta, secara resmi ditutup pada Senin (27/4), oleh Presiden Direktur PEP Rony Gunawan.
Sebelumnya selama enam bulan, para peserta mengikuti pendidikan yang intensif di Pertamina Corporate University. Adapun 115 orang peserta ini terdiri dari 6 jurusan, yakni Services Facilities(21) Eksploitasi (46), Finance (17), Supply Chain Management and General Services (17) , Information and Communication Technology (5), dan Human Resource (9).
Selain Rony Gunawan, penutupan tersebut dihadiri juga oleh jajaran Direksi PEP, tim Pertamina Corporate University, serta SVP HR Development Pertamina, Insan Purwarisya L. Tobing.
Presiden Direktur PEP Rony Gunawan mengatakan, PEP bangga bisa mendapatkan putera-puteri terbaik bangsa Indonesia, dari universitas terkemuka dengan nilai akademik yang tinggi. Namun, Rony juga mengatakan di tengah kondisi pasar minyak kini yang sedang turun harga, diharapkan para peserta tidak hanya ‘pintar di kepala’.
“Kami butuh orang yang tangguh, pantang menyerah, terampil, dan tidak cengeng. Sebab lapangan kita tidak ada yang di Jakarta! Lapangan kita ada di pelosok. Ladang uang kita ada di Rantau, Cepu, Bunyu, Sanga-sanga, Tarakan, bahkan ada yang di laut juga,” tegasnya.
Karena itu, Rony mengharapkan tangan-tangan muda terampil yang tangguh dan capable, serta memiliki integritas. Tanpa integritas, dan kejujuran, itu semua tidak ada gunanya. Ia mengimbau betapa pentingnya para peserta untuk mencintai lapangan dan mencintai aset, sebab disitulah Pertamina hidup. Insan Pertamina digaji oleh rakyat. Penambahan pekerja harusnya bisa ber-impact ke penambahan hasil produksi.
“Siapa yang masih ragu silakan pulang! Semua akan kami tempatkan di daerah-daerah penghasil migas. Kami tidak ingin orang-orang ragu yang gampang nggak betahan!” tukas Rony mengingatkan.•SAHRUL