JAKARTA - Pasar bisnis dunia berubah begitu cepat. Indonesia menjadi salah satu pasar global dalam bidang petrokimia. Hal ini diungkapkan oleh Head Of Chemical Group BASF Indonesia Fahrurrozi saat menjadi panelis dalam acara Pertamina Energy Forum (PEF), Rabu, (27/11/2019).
"Saat ini, global demand terhadap produk-produk petrokimia mencapai US$ 560 miliar dengan perkembangan pertumbuhan sekitar 8% per tahun. Ini menandakan bahwa ruang untuk tumbuh bagi industri petrokimia masih sangat besar," ujarnya.
Menurutnya, ini menjadi kesempatan bagus bagi Pertamina untuk mengembangkan bisnis petrokimia dalam negeri karena saat ini kebutuhan plastik dan produk petrkimia lainnya di Indonesia masih diimpor dari luar negeri.
"Yang harus dipahami, ke depan penggunaan minyak untuk industri petrokimia akan meningkat, sedangkan penggunaan minyak di sektor energi diperkirakan akan menurun karena sudah adanya kendaraan berbahan bakar listrik dan dampak dari pengembangan energi ramah lingkungan lainnya," imbuhnya.
Ia menuturkan, pasar berubah cukup drastis karena makin banyak pihak yang semakin peduli lingkungan. Oleh karena itu, perubahan ini juga dapat menjadi peluang bagi Pertamina dan perusahaan petrokimia lainnya untuk menghasilkan produk-produk petrokimia ramah lingkungan.
"Bisnis ini baru saja menanjak dan upaya Pertamina memandang bisnis ini sebagai bisnis masa depan merupakan langkah yang tepat melalui pembangunan berbagai kilang yang dapat menghasilkan produk petrokimia lebih banyak untuk konsumsi dalam negeri," pungkasnya.*IDK