JAKARTA - Sebagai pengembangan kerja sama dengan ENI S.p.A, perusahaan migas asal Italia, Pertamina melakukan penandatanganan Joining Development Agreement (JDA), di Gedung Research & Technology Center Pertamina, Pulogadung, Jakarta, pada Kamis (12/9).
Kerja sama yang ditandatangani oleh Senior Vice President Research & Technology Center Pertamina Dadi Sugiana dan Senior Vice President Research & Development Downstream ENI Alberto Delbianco tersebut mencakup bidang upstream dan downstream.
Di bidang upstream, Pertamina dan ENI sepakat bekerja sama untuk mengembangkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak yang sudah memasuki tahap tertier recovery. Kerja sama yang disepakati mulai dari EOR screening, 3D modelling statik dan dinamis (simulasi reservoir), lab test, dan pre-feasibility studies.
Sementara di bidang downstream, target pengembangan yang diprioritaskan pada proses Fluid Catalytic Cracking (FCC) sebagai upaya peningkatan pretreatment bahan baku. Proses pretreatment secara efektif dan efisien dapat meningkatkan kualitas bio-feedstock.
Secara lebih rinci, proses pretreatment yang efektif dan efisien adalah penyederhanaan urutan produksi RBDPO. Dengan penyederhanaan proses ini, maka diharapkan dapat meningkatkan kelayakan teknis dan ekonomis dari pengolahan bio-feedstock di FCC.
Dalam kesempatan itu, SVP RTC Pertamina Dadi Sugiana meyakini kerja sama dengan ENI dapat memberikan dampak baik bagi kedua belah pihak. "Bidang EOR merupakan area penting untuk dikembangkan. Ke depannya, kita akan kerja sama dalam bidang renewable energy lainnya," harapnya.
Hal senada disampaikan Alberto Delbianco. Menurut SVP Research & Development Downstream ENI tersebut, setelah satu bulan diskusi, akhirnya tercapai kesepakatan untuk sama-sama mengimplementasikan teknologi baru yang memiliki dampak positif kedua belah pihak.
"Kami senang dan bangga bekerja sama dengan Indonesia karena kami yakin negara ini memiliki kemampuan yang cukup kuat. Semoga kesepakatan yang dilakukan dapat menghasilkan peluang bisnis untuk Pertamina dan ENI," pungkasnya.*IN