JAKARTA - Pertamina melaksanakan Leader Forum dan Kick Off VP/CP Academy Megaproject 2020 secara livestream, pada Senin, 6 Juli 2020. Tema yang diangkat ialah Peningkatan Kapabilitas Calon Leader Pelaksana Megaproyek dengan Spirit Change, Innovation, Professional, Speed (CIPS).
Dalam sambutannya Ignatius Talulembang, CEO Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyampaikan, “Pagi ini kita dapat mengikuti melalui virtual untuk mengikuti leader forum sekaligus Megaproject Academy 2020. Jadi ini adalah prioritas dalam rangka membangun atau menyiapkan people dan menjadi program utama yang kami jalankan.”
Menurut Koeshartanto Direktur SDM Pertamina menyampaikan bahwa insan Pertamina memerlukan cara dan mindset baru untuk menghasilkan hal yang baru.
“Terdapat kurang lebih 440 orang yang terhubung dalam forum ini. Terima kasih atas partisipasinya dalam forum. Cara untuk meningkatkan company ialah dengan people sebagai aset, bagaimana target tahun 2020 ialah dua juta learning hours. Bersama-sama meningkatkan kompetensi yang baru sehingga perlu cara-cara baru dan kompetensi baru,” ujarnya.
Dalam forum tersebut hadir juga Sarwono Kusumaatmadja sebagai narasumber. Ia membawakan materi tentang pentingnya mengelola stakeholders sebagai aset untuk perubahan.
“Kalau kita berada dalam situasi yang penuh perubahan. Kita harus pandai-pandai menjaga stakeholders relationship. Kita ajak stakeholders itu sebagai aset untuk melakukan perubahan-perubahan. Perubahannya macam-macam, perubahan yang tidak terhindarkan atau perubahan yang kita desain. Ya tentunya kalau bisa kita juga nanti menentukan satu arah bagi perusahaan bahwa cara terbaik untuk menciptakan masa depan adalah merencanakan dan melakukan perubahan,” jelas Sarwono.
Forum tersebut diharapkan dapat menyiapkan calon pemimpin insan Pertamina agar bisa membawa Pertamina menuju perusahaan kelas dunia.
“Melalui forum leaders ini dan juga VP/CP Academy Megaproject 2020 kami harapkan dapat meningkatkan kapabilitas leaders atau people sehingga mempunyai kemapuan untuk menyelesaikan project tepat waktu. Kemampuan untuk mengelola pengeluaran biaya proyek tidak melebih target yang sudah ditargetkan dan rencanakan. Kemampuan menghadapi ketidakpastian dan risiko serta mengantisipasi isu-isu bisnis yang dihadapi saat ini,” tutup Ignatius. *IN/foto:TA/HM