CAPE TOWN, AFRIKA SELATAN - Pertamina berpartisipasi dalam African Energy Week (AEW) 2024 yang diadakan di Cape Town, Afrika Selatan. Acara yang berlangsung dari 4 hingga 8 November ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan di sektor energi, termasuk perwakilan pemerintah, perusahaan migas nasional, perusahaan swasta, investor, serta pakar industri dari seluruh dunia.
Dalam kesempatan ini, Pertamina diwakili oleh Senior Vice President Business Development Pertamina, Wisnu M. Santoso, menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel bertema “Energy Diversification: Lessons from Africa”. Diskusi ini mengangkat isu-isu penting mengenai upaya Afrika dalam memaksimalkan sumber daya lokal untuk membangun bauran energi yang lebih beragam dan berkelanjutan.
Panel ini yang dipandu oleh Silvia Macri, Africa and Middle East, S&P Global Commodity Insights ini menekankan pentingnya diversifikasi sumber energi bagi negara-negara Afrika guna meningkatkan ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Pada sesi tersebut, Wisnu membagikan pandangannya mengenai pentingnya diversifikasi energi di Afrika dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapainya. Ia menekankan, dengan memaksimalkan sumber daya lokal, seperti tenaga surya, panas bumi, dan tenaga air, Afrika dapat menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan dan tangguh.
"Salah satu kunci utama dalam mewujudkan potensi ini adalah melalui solusi berbasis lokal. Optimalisasi sumber daya komunitas lokal serta kolaborasi antar negara di Afrika menjadi sangat penting, terutama bagi negara-negara landlocked," ujarnya.
Menurut Wisnu, Indonesia dan Afrika memiliki kondisi yang serupa. Keduanya memproduksi migas untuk pertumbuhan ekonomi, namun di saat yang sama harus memulai transisi menuju target Net Zero Emissions (NZE) masing-masing. Dengan tantangan yang sama ini, kedua belah pihak dapat saling belajar dari pengalaman satu sama lain untuk mencapai tujuan transisi energi yang berkelanjutan.
Wisnu menambahkan, dalam mengomersialisasikan pasar energi terbarukan, Indonesia memerlukan kerja sama dengan adjacent countries karena pasar domestik belum sepenuhnya siap. Tantangan utama selain teknologi adalah membangun proyek-proyek yang bisa dikembangkan dalam skala besar yang ekonomis sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
"Untuk mencapai hal ini, diperlukan kebijakan dan regulasi yang mendukung," ujar Wisnu.
Di Indonesia, produk biofuel telah berhasil dikembangkan dan terbukti mengurangi impor bahan bakar fosil. Ke depannya, diharapkan bioetanol dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai salah satu upaya dalam mengurangi ketergantungan impor serta mendukung ketahanan energi yang lebih berkelanjutan.
Dalam acara AEW 2024, Pertamina juga mengadakan pertemuan dengan kementerian, regulator, dan perusahaan Afrika untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi dalam menjaga ketahanan energi nasional. Keikutsertaan Pertamina dalam AEW 2024 merupakan semangat perusahaan dalam mendukung kerja sama “selatan-selatan” sesuai semangat Forum Indonesia-Afrika yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia pada bulan September lalu. Kolaborasi Afrika dan Indonesia diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di kedua wilayah.
Pertamina telah mengembangkan bisnisnya di Afrika sejak 2023 dan berencana memperluas kerja sama di kawasan tersebut, di antaranya melalui penandatanganan amandemen perpanjangan durasi Nota Kesepahaman (MoU) dengan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) pada Agustus 2024.
Selain itu, pada September 2024, Pertamina menandatangani Perjanjian Studi Bersama di Afrika Selatan untuk proyek gas-to-power. Kesepakatan ini memungkinkan kedua pihak melakukan studi kelayakan untuk pembangkit listrik yang diharapkan dapat menjadi model kerja sama selatan-selatan dalam monetisasi gas alam. Sementara di Kenya, Pertamina juga tengah mengevaluasi potensi pengembangan panas bumi sebagai bagian dari upaya diversifikasi energi dan dukungan terhadap ketahanan energi di wilayah Afrika.
NJ Ayuk, Executive Chairman of the African Energy Chamber, menyambut baik partisipasi Pertamina di AEW 2024. "Indonesia menawarkan pengalaman yang kaya yang akan mendorong pengembangan minyak dan gas di Afrika. Dengan rekam jejak dalam eksplorasi dan produksi serta komitmen untuk kolaborasi dan inovasi, Pertamina dapat memainkan peran penting dalam industri hidrokarbon Afrika," katanya.*PTM