SURABAYA - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus melakukan pengiriman perdana ke lokasi petani garam milik PT Garam (Persero) selama seminggu terakhir yang di-supply langsung oleh Fuel Terminal milik Pertamina.
“Secara total di dua minggu pertama bulan Agustus, Pertamina telah mengirimkan BBM jenis Biosolar B30 sebanyak 20.000 Liter/20 KL ke lokasi PT Garam,” ujar Akhmad Iqdam Hendrawan, Region Manager Corporate Sales V, pada Sabtu, 15 Agustus 2020
Menurutnya, sudah sepatutnya BUMN melakukan sinergi untuk memberikan kemudahan satu sama lain dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. Keunggulan layanan dari Pertamina baik dari segi Quantity, Quality Control, Supply Continuity, serta kesiapan dan jaringan fasilitas yang luas, serta terjamin legalitasnya menjadi kunci untuk selalu menghadirkan energi untuk negeri “Adanya kerja sama itu tentunya diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dan dapat memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Manager Corporate Communication PT Garam (Persero) Miftahol Arifin juga menyampaikan harapannya mengenai sinergi yang dilakukan antara Pertamina dan PT Garam. “Kerja sama tersebut kami lakukan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan agar berjalan lancar dan mendukung sinergi antar BUMN,” ungkapnya.
Kerja sama itu nantinya akan berlangsung selama 1 tahun dimulai dari 1 Agustus 2020 sampai 31 Juli 2021. Adapun sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati kedua belah pihak, Pertamina akan terus memasok Biosolar B30 kepada PT Garam dengan total pasokan nantinya akan mencapai 715.000 Liter.
Kebutuhan tersebut untuk dioperasionalkan di Pabrik dan Pegaraman dari PT Garam yang tersebar di total 9 lokasi, yaitu Pegaraman I Nambakor, Pegaraman IV Gresik Putih, Pegaraman Bipolo, Pegaraman Pamekasan, Pegaraman Sampang, Pabrik Camplong, Pabrik Segoromadu, Pabrik Manyar, dan Pegaraman Manyar.
“Mekanisme pengiriman layanan BBM B30 dilakukan secara Franco, yaitu serah terima BBM dilakukan di titik serah atau lokasi dari PT Garam,” ujar Iqdam.
Iqdam menyatakan bahwa Biosolar B30 merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan karena emisi gas buangnya memiliki tingkat pencemaran yang rendah tanpa menurunkan performa dari kendaraan itu sendiri. “Pertamina berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan produk Biosolar B30 dan turut menjaga kelestarian alam melalui penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan,” tutupnya. *MOR V/HM