JAKARTA – Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamedika IHC menyiapkan rumah sakit darurat COVID-19 kedua di Simprug, Jakarta, setelah sukses mengalihfungsikan Rumah Sakit Pertamina Jaya dan halaman Hotel Patra Comfort menjadi rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat COVID-19 pertama.
Hal tersebut diungkapkan Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, di hadapan insan pers, di Simprug, Jakarta, Sabtu (2/5).
Menurut Fajriyah, rumah sakit darurat modular tersebut merupakan extension dari Rumah Sakit Pusat Pertamina yang dibangun di lapangan sepak bola seluas 22.700 meter persegi.
“Rumah sakit ini memiliki kapasitas 300 bed yang terdiri dari 240 bed non-ICU, 31 bed ICU, 19 bed HCU, dan 10 bed IGD. Seluruh ruangan di rumah sakit darurat Simprug juga dilengkapi negative pressure dan filter HEPA sehingga udara yang dilepaskan keluar rumah sakit tetap aman untuk lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, rumah sakit ini didukung pula peralatan canggih seperti CT Scan 32/64 slice, CCTV 2 arah, hingga central monitor.
Dalam pembangunan rumah sakit darurat tersebut, Pertamina juga menggandeng PT Patra Jasa. Direktur Utama Patra Jasa Dani Adriananta menegaskan pihaknya siap untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Pertamina. “Jadi ini merupakan proyek spesial sebagai bukti komitmen Pertamina Group untuk berperan aktif dalam penanganan wabah COVID-19 di Indonesia,” tegasnya.
Menurut Dani, saat ini pembangunan yang dimulai sejak 22 April 2020 sudah mencapai 35%. “Rencananya, rumah sakit ini mulai beroperasi pada 1 Juni 2020,” tambah Dani.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamedika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH menjelaskan, rumah sakit darurat extension RSPP ini akan didukung oleh 950 tenaga medis dan paramedis. “Kita sudah siapkan dari sekarang, sebagian dalam proses rekrutmen hingga rumah sakit modular ini siap,” ujar Fathema.*HS/AP