JAMBI - PT Pertamina EP anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, berkomitmen untuk memenuhi target produksi nasional yang ditetapkan pemerintah. Salah satu upaya pencapaian target produksi melalui Vibroseis Enhanced Oil Recovery (EOR).
Vibroseis EOR atau penggetaran di permukaaan merupakan sebuah pengembangan teknologi yang sangat fundamental untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas.
Pada Selasa, 11 Agustus 2020, kemarin, Pertamina EP menggelar kick-off meeting Vibroseis EOR di Lapangan Tempino Pertamina EP Asset 1 secara daring.
Kegiatan itu dihadiri oleh SVP Research & Tecnology Center PT Pertamina (Persero) Dadi Sugiana, VP Upstream Research Technology RTC PT Pertamina (Persero) Ari Samodra, Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi Taufik Aditiyawarman, Direktur PT Elnusa Tbk. Ali Mundakir, Pjs GM Asset 1 PT Pertamina EP Arief Prasetyo Handoyo.
Dalam sambutannya, Dadi menyampaikan, uji coba teknologi vibrosesis itu sangat potensial, teknologi tersebut menjadikan dampak yang positif, khususnya untuk peningkatan produksi minyak Pertamina secara keseluruhan. “Ke depannya diharapkan menjadi sebuah gerakan masif di lapangan lain milik Pertamina,” ujarnya.
Mendengar itu, Taufik menyambut baik inisiatif tersebut, dirinya mengatakan, “EOR merupakan salah satu program penting guna menunjang hulu migas dengan visi 1420, yaitu 1 juta Barrel, 4 Billion standar kubik feet, 20 reserve to production ratio. Dalam beberapa bulan ke depan dapat terlihat hasilnya dan akan dievaluasi, dengan harapan program itu berjalan baik dan berkesinambungan.”
Sementara itu, Arief menyampaikan harapan besar agar program tersebut dapat meningkatkan cadangan migas di Asset 1. “Kami ucapkan terima kasih atas support seluruh fungsi baik di holding maupun upstream sub-holding, semoga itu menjadi langkah awal dari peningkatan produksi migas di Jambi Field dan Asset 1 secara keseluruhan,” imbuh Arief.
Pada program itu akan dibentuk tim khusus dari sub-holding hulu, Direktorat Strategi Portfolio dan Pengembangan Usaha, Pertamina EP Asset 1, serta Elnusa yang akan berkolaborasi agar kegiatan tersebut berjalan baik.
Selanjutnya dalam paparan yang disampaikan Ari, gambaran umum dari vibroseis merupakan terobosan Research Center Pertamina yang bekerja sama dengan tim lapangan Tempino, dengan mengambil teknologi yang didukung oleh Elnusa. “Program tersebut merupakan breakthrough kelas dunia,” ungkap Ari.
Pada kesempatan yang sama, Ali menyampaikan bahwa Elnusa siap mendukung penuh program itu melalui peralatan dan SDM yang ada. Hal itu sebagai komitmen sinergi dan kolaborasi bersama Pertamina grup, dan membantu komitmen Pertamina dalam meningkatkan produksi migas nasional.
“Teknologi itu biasa dilakukan oleh Elnusa untuk melakukan seismik 2D atau 3D. Metode vibroseis diharapkan mampu diterapkan untuk menunjang EOR dalam meningkatkan recovery factor (RF) dan menjadi salah satu upaya Pertamina meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional,” pungkas Ali. *PEP/HM