SURABAYA -- Semenjak dinaikkan statusnya menjadi Pandemi oleh World Health Organization (WHO) dan perkembangan informasi resmi pemerintah mengenai jumlah pasien yang terjangkit Virus Corona Covid-19 di Indonesia, mendorong banyak pihak untuk melakukan sosialisasi dan antisipasi untuk mengatasi kepanikan yang terjadi di masyarakat.
Berbagai ragam cara seperti melakukan sosialisasi, edukasi, pencegahan, dan antisipasi dengan menjaga kesehatan dan kebersihan dilakukan oleh beragam instansi dan sektor yang berada di Indonesia guna menyikapi kejadian tersebut.
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V pada hari ini (13/3) melakukan Health Talk Show dengan tema “Kepanikan atas Corona, bagaimana sikap kita?” dengan mendatangkan Dr. Pinky Saptandari EP, Dra., MA, Antropolog dari Universitas Airlangga dan Dr. dr. Resti Yudhawati, Sp.P (K), FAPSR dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
“Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pekerja di Pertamina terutama untuk menjaga kebersihan dan menjaga diri, sebagai salah satu pencegahan agar tidak terjangkit virus Covid-19,” ujar Rustam Aji, Unit Manager Communication & CSR – MOR V Jatimbalinus.
Dr. Pinky menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu panic dengan ditetapkannya Pandemi atas Virus Corona. Menurutnya, kepanikan yang ada muncul karena adanya pemberitaan-pemberitaan yang tidak bertanggung jawab. Kepanikan semakin menjadi ketika ada orang yang menimbun makanan, masker, dan cairan pembersih tangan. Hal ini menimbulkan persepsi jika wabah virus corona sangat berbahaya.
"Secara psiko-kultural, memang kita ini mudah latah dan mudah panik," jelas Dr. Pinky. Dia menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan fokus dalam menghadapi penyebaran virus, dan jangan sampai kita menjadi bagian dari penyebaran informasi yang tidak benar.
Sedangkan dr. Resti, menjelaskan bahwa virus Corona menyebar melalui tetesan (droplet) yang keluar melalui batuk dan bersin penderita COVID-19, yang menempel di benda-benda umum, kemudian menempel di tangan dan masuk ke saluran nafas.
"Cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus Corona, adalah menjalankan budaya hidup sehat," jelas dr. Resti. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh, yang dapat membersihkan tangan dari berbagai kotoran dan kuman.
Masyarakat juga disarankan mengurangi menyentuh area wajah terutama mata, hidung, dan mulut. Tangan kerap menyentuh banyak permukaan benda, yang bisa jadi ditempati virus, saat setiap orang berada di tempat umum, kemudian memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Rustam menjelaskan bahwa sesuai standar dan prosedur Health Safety, Security and Environment (HSSE) perusahaan, Pertamina harus melindungi pekerja dan tamu yang berada di lingkungan operasi perusahaan, termasuk memastikan mereka aman dari penyebaran Virus Corona.
"Kepada pekerja, Pertamina terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui broadcast, surat edaran maupun talkshow seperti hari ini, untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan pekerja terhadap virus corona," tutup Rustam.* MOR V