SUMBAGSEL – Di tengah berkembangnya wabah COVID-19 di Indonesia, Pertamina terus memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan secara normal. Namun demikian, Pertamina terus waspada dan menjalankan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah dan perusahaan kepada seluruh pekerja dan garda terdepan operasional distribusi energi.
“Melalui seluruh lini distribusi energinya, Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel terus berkomitmen untuk menjalankan amanah dan memastikan keamanan energi di masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap gunakan energi secara bijak,” jelas Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf.
Di wilayah MOR II Sumbagsel, ada dua Integrated Terminal (IT) yang menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG), tujuh Fuel Terminal (FT) yang menyalurkan BBM, dan enam Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) untuk Avtur. Menurut Rifky, saat ini stok untuk seluruh fasilitas distribusi energi ini dalam keadaan aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 5 hari ke depan.
Seluruh lembaga penyalur di wilayah Sumbagsel menurut Rifky juga tetap beroperasi dengan normal. 458 SPBU, 294 Agen LPG Subsidi 3 Kg, dan 54 Agen LPG Non Subsidi tetap melayani kebutuhan masyarakat Sumbagsel, tentu dilengkapi dengan upaya dan langkah pencegahan agar garda terdepan operasional Pertamina tetap dalam keadaan fit dan mengurangi risiko tertular COVID-19.
“Untuk para pekerja operasional, upaya seperti pengecekan suhu setiap memulai pekerjaan, pemakaian masker dan sarung tangan, penyediaan hand sanitizer, serta pembersihan disinfektan di area kerja kami lakukan berkelanjutan. Pola hidup dan asupan gizi yang sehat juga terus kami sosialisasikan, dalam bentuk spanduk, flyer, dan juga bentuk publikasi lainnya di area operasional. Dengan demikian, dapat mengurangi resiko penyebaran COVID-19,” ujar Rifky.
Upaya yang sama juga dilakukan di Refinery Unit (RU) III Plaju. Lini operasional ini tetap menjaga kehandalan kilang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa melupakan upaya-upaya pencegahan untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19. Peran RU III Plaju sangat vital bagi distribusi energi di Sumbagsel karena berbagai produk yang nantinya dinikmati masyarakat diolah di kilang ini.
“Pekerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi dan operasi kilang akan diatur jadwal bekerjanya. Saat ini RU III Plaju terus menjaga rata-rata ketahanan stok untuk seluruh produknya di angka 10 hari. Untuk mendukung pekerja operasional, berbagai media himbauan juga sudah diletakkan di area kilang dengan harapan pekerja akan makin aware terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan,” kata Rifky.
Untuk pekerja yang tidak terlibat langsung dengan operasional, baik Pertamina MOR II Sumbagsel maupun RU III Plaju akan menyesuaikan dengan arahan Pemerintah dan Manajemen Pertamina, agar dapat melakukan pekerjaannya dari rumah atau work from home (WFH) jika tidak ada pekerjaan yang bersifat darurat selama 14 hari kalender sebagai upaya mengurangi potensi terpapar COVID-19.
“Keselamatan dan kesehatan pekerja maupun pelanggan menjadi prioritas Pertamina. Kami akan atur jadwal baik untuk pekerja di lini operasional maupun non operasional, sehingga seluruh proses bisnis Pertamina dalam mendistribusikan energi tetap berjalan dengan maksimal. Sekali lagi masyarakat tidak perlu khawatir, dan jika memerlukan info lebih lanjut untuk dapat menghubungi Call Center Pertamina 135,” jelas Rifky.
Selain memaksimalkan kewaspadaan, Pertamina juga turut melakukan berbagai upaya preventif lainnya, seperti seminar melalui video conference, broadcast, serta adanya tim siaga guna mengoptimalkan seluruh upaya yang dilakukan.
"Sebagai bagian dari masyarakat, Pertamina juga berkontribusi terhadap pencegahan penyebaran COVID-19. Mari bersama-sama kita tingkatkan kewaspadaan bersama, dan selalu menggalakkan gaya hidup yang sehat dan bersih agar mengurangi risiko terpapar virus ini,” pungkasnya.*MOR II