JAKARTA - Pertamina sebagai perusahaan energi nasional terus melakukan akselerasi dan transformasi pengembangan bisnis. Menurut Direktur Logistik dan infrastruktur Pertamina, Mulyono, hal ini dilakukan Pertamina sebagai upaya beradaptasi dalam mengikuti tren transisi energi global.
"Transformasi dibutuhkan agar Pertamina lebih fokus melaksanakan pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis, sehingga diharapkan dapat mempercepat pengembangan bisnis baru serta menjalankan program-program nasional yang menggerakkan perekonomian bangsa," ujar Mulyono saat memberikan keynote speech dalam acara Pertamina Talks "Energizing Changes, Energizing You" yang diadakan secara virtual, Rabu, 22 September 2021.
Untuk itu, Mulyono menegaskan, seluruh perwira Pertamina harus memiliki kualitas diri yang tangguh, adaptif, dan agile dalam menghadapi perubahan.
"Seluruh perwira Pertamina memiliki andil dalam proses transformasi dengan menerapkan semangat energizing you dengan melakukan akselerasi dan meningkatkan kinerja serta inovasi agar perusahaan dapat berlari lebih kencang serta membanggakan," ucapnya.
Ia berharap, perubahan ini dapat menjadi momentum untuk mempererat kolaborasi dan memperkuat posisi Pertamina sebagai perusahaan nasional berkelas dunia.
Hal senada disampaikan Manager Business Development PT Pertamina Internasional Shipping (PT PIS), Dian Prama Irfani yang menjadi panelis dalam acara tersebut. Menurutnya, dinamika bisnis ini harus disikapi secara positif oleh seluruh perwira Pertamina, seperti yang dilakukan oleh PT PIS yang bertransformasi menjadi Subholding Integrated Marine Logistics.
"Ini menjadi peluang buat PIS karena dalam dua dekade ke depan tetap akan ada peningkatan permintaan pendistribusian oil and gas. Kita harus siap untuk menangkap peluang itu. Apalagi jika GDP negara-negara di Asia Tenggara meningkat, maka tren konsumsi BBM-nya akan meningkat juga. Peningkatan konsumsi BBM tersebut menjadi peluang juga bagi kita. Mereka butuh shipment dan storage," ujar pria yang biasa disapa Irfan.
Irfan menambahkan, energy mix juga menjadi salah satu peluang bisnis karena konsumsi gas akan meningkat. "Tentu distribusi gas akan banyak mengandalkan kapal, karena kapal-kapal PIS akan menjangkau wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Di sinilah kapal akan berperan penting dalam distribusi gas, terutama LNG kapal akan menjadi virtual pipe line," katanya.
Irfan memastikan, PT PIS akan menyiapkan strategi bisnis sebaik-baiknya agar dapat mendukung terwujudnya aspirasi Pertamina menjadi global energy champion dengan market value US$100 billion pada tahun 2024.
Selain Dian Prama Irfani, kegiatan yang diikuti seluruh perwira Pertamina Group ini juga menghadirkan Fauzan Faisal, Senior Manager Partnership, Operation Management, Telkom Corporate University yang membahas tentang transformasi Telkom melalui program Digital Amoeba yang merupakan corporate innovation lab dan digulirkan sejak 2017 serta ditujukan untuk merangsang ide-ide dari karyawan Telkom agar dapat menghasilkan bisnis digital.*HM/AA