KUTAI KERTANEGARA – PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO) mengaktifkan kembali anjungan lepas pantai PHE-12 yang berada di 50 Km dari bibir pantai Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Pengaktifan tersebut ditandai dengan diberangkatkannya (sail away) TopSide dan Jacket anjungan yang selesai difabrikasi oleh PT Meindo Elang Indah di Handil Yard.
Seremoni PHE-12 Reactivation Project dilakukan secara daring, pada Jumat, 11 September 2020, dihadiri oleh Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Luky Yusgiantoro, Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Taufik Aditiyawarman, Direktur Regional 4 – Indonesia Timur Awang Lazuardi, beserta jajaran manajemen PHE, PHE WMO dan PT Meindo Elang Indah.
Luky dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas berhasilnya kedua perusahaan tersebut dalam mencapai milestone kegiatan hulu migas. “Kami berharap PHE WMO dapat mencapai target yang dicanangkan untuk meningkatkan cadangan produksi migas nasional dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja," ungkap Luky.
Sejak first cut (jacket fabrication) pada Februari 2020 hingga load out TopSide dan Jacket pada Juli dan Agustus 2020, proyek itu dapat dilaksanakan tanpa adanya kecelakaan kerja, total safe man-hours sebesar 389,697 (zero man hour) serta tidak ditemukan kasus konfirmasi COVID-19 (zero COVID-19).
Berbagai upaya pencegahan Covid-19 dilakukan dalam proyek ini seperti memaksimalkan kegiatan monitoring, rapat, inspeksi dan pelatihan secara daring serta menerapkan protokol kesehatan bagi pekerja di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, Taufik menegaskan, walaupun kegiatan proyek ini dilaksanakan pada masa pandemi COVID-19, namun tidak menyurutkan semangat kerja seluruh tim dalam merampungkan proyek yang terlaksana dengan capaian tidak adanya insiden dan tanpa kasus COVID-19. “Proses fabrikasi TopSide dan Jacket untuk PHE-12 terlaksana dengan aman, selamat dan tepat waktu. Hal tersebut membuktikan komitmen kami untuk tetap berupaya maksimal sesuai dengan jadwal dan target yang ditentukan,” ujar Taufik.
General Manager PHE WMO Dwi Mandhiri menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah kegiatan instalasi yang diharapkan dapat berlangsung sukses dan selamat. Sehingga pada November 2020 sumur PHE-12 dapat berproduksi kembali.
Reaktifasi PHE-12 bertujuan untuk memproduksi kembali dua sumur yang sudah ada yaitu sumur PHE-12 A1 dan PHE-12 A3 yang diharapkan dapat meningkatkan produksi PHE WMO sekitar 1.000 BOPD dengan target start up pada bulan November 2020. *PHE/HM