JAKARTA - Bertempat di Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Agustus 2020, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melaksanakan penandatanganan Peranjian Kerja Sama (PKS) dengan Bareskrim Polri.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh CEO PT KPI Ignatius Tallulembang dan Kepala Bareskrim, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Listyo Sigit Prabowo, serta disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Perjanjian kerja sama ini berisikan tentang pengawasan dan asistensi dalam proses pengadaan proyek pembangunan, pengembangan dan operasi kilang minyak dan petrokimia.
Dalam sambutannya, Nicke menyatakan bahwa kerja sama dengan Polri khususnya Bareskrim penting dilakukan dalam rangka menjamin keamanan dan kepastian hukum di wilayah kerja Pertamina. Khususnya proyek pengembangan kilang existing maupun kilang baru yang saat ini tengah dilakukan.
Menurutnya, dengan hadirnya rasa aman dan kepastian hukum akan mengundang calon-calon investor dari luar negeri untuk dapat berinvestasi di proyek-proyek Pertamina yang tengah berlangsung.
“Kalau kami bisa menciptakan rasa aman dan bisa memberikan kepastian hukum, maka investor akan tertarik untuk masuk,” terang Nicke saat berada di lokasi acara.
“Inilah yang diharapkan oleh Pemerintah, ada dana dari luar masuk dengan angka yang cukup besar. Kami perkirakan, untuk enam tahun kedepan sekitar Rp120 triliun,” sambungnya.
Untuk itu, Nicke menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Polri khususnya Bareskrim atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik. “Saya mohon kepada tim KPI untuk bisa menjalankan kepercayaan yang baik ini untuk digunakan sebaik-baiknya,” pungkas Nicke.
Sementara itu, Listyo menyatakan kesiapannya bersama jajarannya mendukung program maupun proyek Pertamina yang akan dan saat ini sedang berjalan. “Kewajiban bagi kami Kepolisian Indonesia khususnya Bareskrim Polri untuk kemudian melakukan pengawalan, sehingga seluruh kegiatan dari program besar Pertamina bisa kami kawal sehingga bisa berjalan dengan baik, efisien, tepat waktu dan lancar,” tegas orang nomor satu di satuan Sidik Sakti Indera Waspada itu.
Tak hanya dalam hal pengamanan wilayah kerja, Listyo menuturkan Bareskrim juga memberikan pendampingan sekaligus pengawasan dalam hal penggunaan uang negara yang digunakan untuk proyek pengembangan kilang existing maupun kilang baru yang terintegrasi dengan petrokimia tersebut.
“Keberhasilan dari rekan-rekan (Bareskrim), kalau diakhir kegiatan tidak ditemukan pelanggaran atau potensi kerugian negara, berarti kerjasama ini berhasil,” kata dia.
Lebih lanjut Listyo juga berharap agar amanah yang saat ini tengah diemban Pertamina bisa berjalan dengan baik dan lancar. Menurutnya, banyak manfaat yang akan dirasakan rakyat Indonesia dari proyek tersebut.
“Dengan kegiatan ini, Indonesia bisa mandiri dalam sektor energi,” tutup Listyo. *STK/foto: AA/HM