JAKARTA - Para pemenang dari ajang Pertamina Energy Hackathon 2.0 yang digelar 24-25 Agustus 2019 berhasil membuahkan berbagai inovasi cemerlang dan memboyong total hadiah ratusan juta rupiah, setelah 24 jam non stop bergelut dengan barisan script coding dan berbagai hal teknis lainnya.
PertaVision, tim yang terdiri dari tiga mahasiswa Teknik Informatika ITB angkatan 2016, yaitu Ilham Firdausi (19), Restu Kartiko (21) dan Hafizh Budiman (21), terpilih menjadi jawara PEH 2.0, dengan inovasi PertaVision. Inovasi ini mereka ciptakan untuk profiling konsumen SPBU Pertamina dengan cara yang sangat mudah dengan memaksimalkan fungsi CCTV di SPBU untuk melakukan scan plat nomor kendaraan yang masuk ke area SPBU.
“Selama ini CCTV Pertamina hanya menyimpan dokumentasi oerasional SPBU sehari-hari, tidak mendata apa saja tipe mobil konsumen, nanti tipikal orangnya seperti apa. Jadi disini kita memanfaatkan computer vision untuk mendapatkan data-data lebih yang didapat dari plat nomor kendaraan untuk identifikasi untuk pemilik kendaraan tersebut,” terang Iham.
Menurut mereka, aplikasi sistem pendeteksi ini nantinya dapat membantu decision making marketing Pertamina untuk lebih dekat dengan karakter para pelanggan setianya. “Kami mengintegrasikan verifikasi computer vision di CCTV untuk mendeteksi plat nomor konsumen dengan aplikasi MyPertamina. Kami berharap ini bisa terealisasi, bisa terwujud di Pertamina sehingga kita sebagai konsumen juga bisa mendapatkan manfaatnya,” sahut Hafizh.
Sementara itu, tim Machine Vision asal Surabaya yang meraih juara dua menciptakan Overall Effectiveness Equipment (OEE) untuk Pertamina EP Asset 5. Tim yang beranggotakan Harista Agam (23), Alfiansyah Wikananda (23), Ridlo (24), dan Simson (24) ini memanfaatkan OEE untuk memonitor pendataan produksi pompa angguk pertambangan onshore Pertamina yang masih diawasi secara manual agar dapat terintegrasi secara digital.
“Kami ingin memadukan teknologi yang dimiliki sehingga memberikan dampak yang sangat besar jika dikumulatifkan. Inovasi ini akan sangat membantu pendataan tingkat produksi, efisiensi dan kemungkinan benefit dari Pertamina sendiri dari segi pertambangan,” beber Agam.
Inovasi yang tak kalah menarik juga hadir dari juara ketiga, tim D’Kletz yang beranggotakan Gery (21), Steven (21), Fahmi (20) Joseph (21), empat mahasiswa angkatan 2016 Teknik Informatika ITB. Berangkat dari keingintahuan mengenal behavior pelanggan, Gery dkk menggagas aplikasi PertaPlus yang memudahkan pelanggan saat membeli bensin di SPBU sekaligus membeli berbagai keperluan lain di Bright Store langsung melalui aplikasi MyPertamina, dengan melakukan pre-order sesaat sebelumnya. Adapun identifikasi pelanggan juga melalui computer vision dengan data plat nomor kendaraan.
“Jika pelanggan dengan pelat nomor tersebut sudah tiba di SPBU, maka staf Bright akan mendapat notifikasi dan langsung mengantar barang-barang yang sudah dipesan sebelumnya langsung ke pintu pelanggan,” beber Gery antusias.
Senyum lebar pun tidak bisa disembunyikan dari wajah para pemenang PEH 2.0 ini. Mereka pun berharap perhelatan ajang PEH bisa terus dilaksanakan.
“Terima kasih Pertamina sudah membuat acara keren seperti ini. Semoga aplikasi-aplikasi dan ide disini dapat terealisasikan sehingga Pertamina bisa semakin maju lagi,” pungkas Restu, anggota PertaVision.*DS