JAKARTA – PT Pertamina Gas selaku afiliasi Sub-holding Gas PT PGN Tbk dan Holding Migas PT Pertamina (Persero) menjalin sinergi dengan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam proyek penyediaan infrastruktur LNG (gas alam cair) bagi kebutuhan uji coba konversi bahan bakar moda kapal (Diesel Dual Fuel) yang digunakan oleh PHM. Penandatanganan nota kesepahaman lanjutan mengenai proyek tersebut dilakukan secara daring pada Rabu, 29 Juli 2020.
Acara penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Gas Wiko Migantoro, PTH Direktur Utama PT Pertamina Hulu Mahakam Danar Dojoadhi, dan Direktur Utama PT Pertamina Tongkang Nepos MT Pakpahan.
Sementara itu, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief S. Handoko, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola MIgas Nanang Untung, Direktur Logistik dan Infrastrktur PT Pertamina (Persero) Mulyono, CEO PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk Redy Ferryanto turut hadir menyaksikan seremoni tersebut.
Melalui kerja sama itu, Pertagas sebagai bagian dari sub-holding gas memiliki komitmen untuk ikut menyukseskan program konversi penggunaan BBM ke LNG. Hal tersebut diharapkan juga ikut berkontribusi terhadap pengurangan impor BBM khususnya untuk kapal-kapal dari Pertamina Grup.
“Kami memiliki pengalaman dalam pengelolaan infrastruktur LNG yang terintegrasi, mulai dari filling station, penyediaan ISO Tank, dan transportasi LNG ke berbagai konsumen,” ujar Corporate Secretary Pertagas Fitri Erika.
Menurutnya, kajian awal terhadap proyek tersebut, baik dari sisi teknis maupun komersial, sudah dilakukan sejak September tahun 2019 lalu. “Adanya penandatangan nota kesepahaman itu, kami tentunya berharap akan segera mendapat kesepakatan kerja sama,” harapnya.
Erika menambahkan, proyek itu juga merupakan upaya pengembangan bisnis Pertagas dan sekaligus sebagai bagian dari upaya meningkatkan portfolio bisnis LNG Pertagas.
Teknologi DDF merupakan teknologi yang menggabungkan penggunaan solar dan LNG sebagai bahan bakar kapal.
Dalam proyek ini PTK akan memodifikasi mesin pada AHTS Trans Moloco dari diesel menjadi berbahan bakar ganda LNG:HSD (60:40) yang rencananya mulai beroperasi pada Agustus 2021. Bila proyek ini berhasil, maka akan dikembangkan ke fase industri pada kapal-kapal lainnya yang dioperasikan di WK Mahakam.
PGN Group dan perannya sebagai sub-holding gas akan terus mengupayakan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan dan dapat membantu efisiensi pemanfaatan energi diseluruh sektor. Hal ini juga merupakan upaya nyata dalam menekan defisit neraca migas akibat impor BBM dan pemulihan perekonomian nasional. *Pertagas/HM