JAKARTA - Pertamina Hulu Rokan (PHR) memiliki misi untuk dapat meningkatkan produksi salah satu lapangan migas terbesar di tanah air. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PHR Jaffe Arizon Suardin, dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh Ruang Energi, bertajuk “Keandalan Pasokan Listrik Jaga Produksi Blok Rokan”, melalui aplikasi Zoom dan Channel YouTube Ruang Energi, pada Selasa 22 Juni 2021.
Untuk itu, Jaffe mengharapkan dukungan dari seluruh pihak terkait, agar aspirasi tersebut bisa terwujud. Salah satunya dukungan datang dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam hal keandalan pasokan listrik dan uap yang dibutuhkan.
“Tentunya tidak hanya availability (ketersediaan) dari listrik dan uap, tapi juga keandalan dari pasokan ini sangat penting untuk beberapa tahun ke depan,” kata Jaffe menambahkan.
Sementara itu, Business Support Project Leader PHR Danang Saleh menuturkan bahwa pasokan listrik PHR yang dibutuhkan untuk wilayah Rokan adalah sebesar 400 MW dan uap sebesar 335 MBSPD.
Danang berharap sinergi antara Pertamina melalui PHR dan PLN bisa terjalin dengan baik. Khususnya dalam hal pasokan listrik dan uap, sehingga diharapkan kegiatan operasional berjalan dengan baik.
“Wilayah kerja Rokan ini adalah tulang punggung produksi nasional. Supply listrik dan uap merupakan ‘sembilan bahan pokok utama’ bagi kami untuk bisa beroperasi dengan baik,” imbuh Danang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menyatakan bahwa PLN siap mendukung upaya transisi Blok Rokan dari PT CPI ke Pertamina. Hal itu mengingat Blok Rokan sangat penting bagi produksi minyak bumi dengan berkontribusi sebesar 25 persen produksi minyak bumi di Indonesia.
Tak cukup sampai di situ, Bob menambahkan, PLN juga akan berupaya mempertahankan keandalan dari pada penyediaan listrik dan uap. Bahkan, kata Bob, akan lebih baik lagi dibanding saat ini. “PLN berkomitmen menjaga kontinuitas supply listrik blom Rokan. Baik saat peralihan dan jangka panjang,” tegasnya.
Bob mengatakan, dalam melayani kebutuhan listrik dan steam Blok Rokan, PLN merencanakan dalam dua tahapan yakni masa transisi dan masa permanen.
“Pada masa transisi (2021-2024), pasokan listrik dan uap menmanfaatkan PLTG NDC yang dimiliki oleh PT MCTN. Saat ini PLN dengan CSL dalam tahap komunikasi akuisisi saham PT MCTN oleh PLN,” ujarnya.
Sementara untuk jangka panjang ataupun permanen mulai 2024 dan seterusnya, masih menurut Bob, PLN menyediakan listrik ke Blok Rokan dari interkoneksi sistem Sumatera untuk menghasilkan keandalan dan daya saing yang lebih tinggi. *STK/TA/IN