JAKARTA - Sebagai bentuk sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina Power Indonesia (PPI) melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Indonesia Power (IP). Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Pusat PT Indonesia Power, Gedung Centennial Tower, Jakarta, Senin (21/10).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Presiden Direktur PPI Ginanjar dan Direktur Utama IP M. Ahsin Sidqi. Kerja sama strategis antara dua perusahaan ini akan bergerak dalam hal pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik berbasis gas dan energi baru terbarukan (EBT).
Presiden Direktur PPI Ginanjar menjelaskan, MoU tersebut merupakan bentuk komitmen Pertamina dan PLN untuk terjun dalam bisnis energi masa depan, yakni clean energy dan EBT. “Ini dua BUMN super. Satu bergerak di bidang kelistrikan, yang satu bergerak di bidang energi. Kalau digabung dalam kolaborasi yang sangat powerful, luar biasa hasilnya untuk negeri ini,” ungkapnya.
Ginanjar optimistis, sinergi PPI dan IP mampu menghasilkan banyak manfaat. “Kami yakin bisa membuktikan ke mata dunia jika BUMN ini mamlu mengelola bisnis pembangkit listrik dan clean energy secara mandiri. Kolaborasi Pertamina Power Indonesia dan Indonesia Power ke depannya diharapkan bisa mendapatkan proyek, membangun, mengoperasikan proyek dan mengenerate uang dari proyek itu sendiri,” imbuhnya.
Optimisme yang sama diutarakan Direktur Utama PT Indonesia Power , M. Ahsin Sidqi. Ia menjelaskan, kerja sama antara PPI dan IP dilakukan di seluruh wilayah kerja, baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri.
"Targetnya tentu saja meningkatkan layanan, mengurangi biaya dan meningkatkan kompetensi. Tiga hal ini akan membuat kita lebih inovatif dalam pengembangan bisnis ke depan. Peluang power itu selalu terbuka di dunia manapun dalam kondisi negara seperti apapun,” bebernya.
Tak hanya sekadar kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit, Ahsin berharap kerja sama ini berkembang hingga pada tahap pembuatan perusahaan patungan dalam hal pemeliharaan serta pengoperasian pembangkit listrik.
“Kolaborasi adalah tuntutan bisnis masa depan. Demi Indonesia dan dunia yang lebih baik, kami mengembangkan pembangkit listrik masa depan yang ramah lingkungan," pungkasnya.*STK