BEKASI – Telah terjadi kebakaran saat melakukan perbaikan fasilitas di salah satu dispenser bahan bakar minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 34.17501, Jalan Azalea Raya, Cikarang Selatan. Meskipun api sempat membesar, kejadian tersebut berhasil ditanggulangi dengan bantuan pemadam kebakaran setempat. Nahasnya, seorang operator SPBU mengalami luka bakar 60 persen dan harus dievakuasi ke rumah sakit, pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Kejadian tersebut merupakan latihan simulasi keadaan darurat yang diselenggarakan Pertamina melalui Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III untuk mengasah kemampuan personelnya dalam menghadapi kondisi darurat. Bagi perusahaan energi, aspek keselamatan menjadi salah satu hal terpenting.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan mengatakan, simulasi keadaan darurat kebakaran tersebut masuk dalam kategori level 1.
“Latihan itu merupakan upaya Pertamina mengasah kesigapan keamanan seluruh personil untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di SPBU, ataupun keadaan darurat lainnya,” kata dia.
Hal tersebut, lanjut Eko, rutin dilakukan bahkan melibatkan pihak eksternal yang seringkali berada di garis terdepan. Tujuannya, agar kemampuan petugas Pertamina dalam keadaan darurat dapat diimbangi pula oleh kemampuan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
“Seluruh pihak memiliki peran tersendiri. Tak hanya tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), simulasi juga melibatkan berbagai tim lain baik secara teknis maupun nonteknis, seperti Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Kehumasan,” terang Eko.
Dirinya juga menyampaikan bahwa pelaksanaan simulasi tetap mematuhi protokol kesehatan meski dilakukan secara langsung di SPBU.
“Pada akhirnya, kegiatan simulasi diharapkan dapat meminimalisir gangguan operasional Pertamina dalam menjamin ketersediaan energi,” tutup Eko. *MOR III/HM