JAKARTA– Direktur Energi Baru Terbarukan Pertamina, Yenni Andayani selaku Chairwoman Indonesian Gas Society (IGS) hadir sebagai pembicara dalam Indonesia Gas Industrial Gathering “Global Oil and Gas Outlook” di Ballroom A Grand Hyatt Hotel Jakarta, Rabu (13/5).
Di hadapan para stakeholder industri gas nasional, Yenni mengatakan kebutuhan gas Indonesia semakin bertambah khususnya sejak satu dekade terakhir ketika negara-negara di wilayah asia tenggara justru mencari cara untuk mengamankan gas mereka untuk suplai energi.
Menurutnya, ini adalah tantangan yang dihadapi sekarang. Yaitu, bagaimana mempersiapkan ketersediaan gas alam sambil mengeksplorasi alternatif untuk menutup celah kebutuhan-kebutuhan sejenis. Karena itulah, infrastuktur gas menjadi kunci utama bagi bisnis gas hulu dan hilir.
Untuk proyek EBT di Pertamina sendiri, saat ini menurut Yenni masih difokuskan kepada geothermal karena pihaknya masih melakukan penjajakan dan kajian. “Investasi untuk EBT kita memang belum menyiapkan karena kita masih melakukan studi-studi,” lanjut Yenni.
Dikatakan Yenni, melalui pertemuan dengan seluruh stakeholder gas ini diharapkan menghasilkan pemahaman yang utuh terhadap pasar gas global saat ini. Tiga hal yang mesti dilakukan adalah mengintensifkan eksplorasi, meragamkan sumber-sumber energi, dan terus mendorong kehadiran energi terbarukan.• Irli Karmila