JAKARTA – Kisah Elang Bondol, yang mulai tersisihkan habitatnya dari Provinsi DKI Jakarta, menjadi tema video pendek kelompok Bright Gas, yang digawangi Muhammad Alam beserta 9 orang timnya. Dokumentasi suara hati Elang Bondol, maskot DKI Jakarta yang digambarkan begitu gagahnya, namun pada kenyataannya nyaris punah karena lingkungan yang rusak dan ulah manusia yang memburu unggas dengan ciri khas bulu putih di kepala serta dada itu.
"Suara Hati Elang Bondol", karya tim Bright Gas ini menjadi Karya Terbaik pada Anugerah Video Pendek Kampanye Konservasi Elang Bondol. Selain didaulat sebagai Juara 1, video ini juga menjadi Karya Favorit Pilihan Netizen, yang terpilih berdasarkan Like terbanyak di instagram @pertaminamor3.
Anugerah Video Pendek Kampanye Konservasi Elang Bondol merupakan rangkaian dari kegiatan PT Pertamina (Persero) dalam mendukung pelestarian Elang Bondol sebagai maskot DKI Jakarta, sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam bidang lingkungan.
Tahun ini, Pertamina Marketing Operation Region III bersama Jakarta Animal Aid Network (JAAN), menggalakkan kampanye konservasi dengan membentuk Duta Sahaat Semata (Save Maskot Jakarta). Yakni sebuah program untuk mengenalkan habitat Elang kepada generasi Millenial.
Sebanyak 60 orang Duta Elang Bondol lolos setelah melalui proses seleksi, dari 10 SMA dan 5 Universitas di sekitar DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
Kegiatan yang dilakukan para Duta Sahabat Semata antara lain kunjungan ke pusat konservasi Elang Bondol di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, edukasi pelestarian lingkungan serta kompetisi video pendek kampanye pelestarian Elang Bondol.
Kompetisi Video Pendek Kampanye Konservasi Elang Bondol diikuti para Duta Sahabat Semata yang terbagi dalam 5 kelompok, yang dinilai para juri dari Jakarta Animal Aid Network dan Pertamina. Aspek penilaian antara lain ide/gagasan, kemasan pesan, visualisasi dan audio, serta paparan singkat di depan Dewan Juri.
Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Dewi Sri Utami mengapresiasi kreatifitas peserta, sehingga edukasi pelestarian Elang Bondol bisa diterima generasi millennial.
“Melalui ajang ini, kami melihat karya edukasi yang membanggakan karena diproduksi para generasi muda kreatif, yang peduli akan keberlanjutan maskot Jakarta. Millenial dengan bahasanya masing-masing, mengajak anak sebaya untuk peduli pada pelestarian Elang Bondol,” kata Dewi.
Dewi menambahkan kegiatan Duta Sahabat Semata tidak hanya sampai di sini. Karena masih banyak lagi program-proram edukasi yang akan dibuat bersama untuk sosialisasi pelestarian Elang Bondol.*MOR III