BALI – Menteri BUMN RI, Erick Thohir melakukan kunjungan kerja ke Bali International Hospital (BIH), rumah sakit flagship di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika (IHC), pada Kamis, 21 November 2024. Dalam kunjungannya, Erick Thohir meninjau langsung progres pembangunan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dirancang untuk mendukung pariwisata kesehatan (medical tourism) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali.
BIH merupakan wujud komitmen IHC dalam mendukung strategi pemerintah untuk meningkatkan daya saing sektor kesehatan sekaligus memperkuat ekosistem pariwisata di Indonesia. Erick Thohir menyoroti pentingnya BIH sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bertaraf global di Bali, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara dan penyelenggaraan berbagai acara berskala internasional.
"Bali telah lama dikenal sebagai destinasi utama wisata dunia, namun untuk mempertahankan posisinya, pulau ini memerlukan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dapat memenuhi kebutuhan medis wisatawan maupun masyarakat lokal. Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri, dengan total pengeluaran mencapai Rp90 triliun. Angka ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri," ujar Erick.
Menurutnya, BIH hadir untuk menjawab tantangan ini. Rumah sakit ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan medis unggul, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Selain itu, BIH berperan penting dalam menarik kembali dokter-dokter diaspora untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
"Saat ini, konstruksi Bali International Hospital sudah mencapai 92%, dan kami menargetkan fasilitas ini untuk mulai beroperasi pada Maret 2025. Dengan fasilitas canggih dan layanan kelas dunia yang ditawarkan, BIH akan menjadi bagian penting dari ekosistem pariwisata kesehatan Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor kesehatan dan pariwisata Bali ke tingkat yang lebih tinggi," tandas Erick.
BIH dirancang dengan konsep green hospital, mengintegrasikan fasilitas medis modern berstandar internasional. Rumah sakit ini memiliki kapasitas 255 tempat tidur, dilengkapi pusat layanan unggulan (Centers of Excellence) dalam bidang Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedics (CONGO).
Dengan luas bangunan mencapai 50.000 meter persegi, BIH juga dilengkapi teknologi canggih seperti Brachytherapy, MRI 1.5 & 3 Tesla, 256 Slice CT scan, dan Linac untuk radioterapi, serta menghadirkan area hijau yang memberikan pengalaman holistik dalam pemulihan pasien.
Direktur Utama IHC, dr. Lukman Ma’ruf, yang turut hadir mendampingi Menteri BUMN, menegaskan bahwa pembangunan BIH menjadi tonggak transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
“BIH lebih dari sekadar rumah sakit, RS ini akan menjadi katalisator perubahan dalam ekosistem kesehatan dan pariwisata Indonesia. Dengan mengusung standar internasional, BIH dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan lokal, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam medical tourism global,” ujar dr. Lukman.
Sebagai bagian dari KEK Kesehatan Sanur, BIH akan menjadi katalis pengembangan medical tourism di Indonesia. IHC berkomitmen untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai target, mendukung visi pemerintah dalam menciptakan layanan kesehatan unggulan, dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional.*IHC