CILACAP - Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar mengapresiasi kinerja insan Pertamina yang bertugas di Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC). Apresiasi tersebut diungkapkan Archandra saat memantau perkembangan PLBC bersama Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Pemasaran Korporat Basuki Trikora Putra, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Pertrokimia Ignatius Tallulembang, pengamat, dan rekan media, pada Jumat (19/7).
"Kilang ini merupakan salah satu objek vital nasional yang harus dijaga. Apalagi 30 persen suplai BBM nasional berasal dari kilang ini. Semoga ke depannya Pertamina dapat lebih meningkatkan kinerja dari segala aspek, mulai dari teknologi yang digunakan hingga kapabilitas SDM-nya," ujar Archandra.
Dalam kesempatan itu, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang memaparkan PLBC merupakan proyek strategis yang dibangun untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.
"Dengan investasi US$ 392 juta, proyek ini dapat meningkatkan produksi Pertamax RON 92 dari 1.000 MB per bulan menjadi 1.669 MB per bulan. PLBC juga mampu menaikkan spesifikasi gasoline RON 88 menjadi Pertamax RON 92," ungkapnya.
Hal senada diutarakan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. "Saat ini PLBC telah menghasilkan produk perdana dari unit Light Naphtha Hydrotreating (LNHT) dan Isomerization (LN-Isom) sebagai bahan baku untuk membuat BBM berkualitas dengan RON 92. Ini menjadi salah satu bukti bahwa Pertamina telah mampu memproduksi sendiri BBM ramah lingkungan setara EURO 4," imbuhnya.
Pada kunjungan kali ini, Archandra juga menyempatkan diri untuk meninjau control room dan berbincang dengan para pekerja yang sedang bertugas.*IN