JAKARTA- Perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah penyebaran COVID-19 terhadap karyawannya. Untuk memaksimalkan perlindungan terhadap mereka, Pertamina melalui salah satu anak perusahaannya, PT Pertamedika IHC mengadakan sharing session secara virtual dengan tema “Optimalisasi Peran HR dalam Identifikasi dan Pencegahan COVID-19 pada Pekerja BUMN”, Rabu (13/5).
Dalam acara yang diadakan di Gedung H Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta ini, Wakil Menteri I BUMN Budi S Gunadi berpesan kepada para Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) seluruh BUMN untuk menjaga karyawannya seperti menjaga keluarga sendiri.
“Saya minta tolong kepada seluruh Direktur SDM BUMN untuk menjaga karyawannya seperti menjaga keluarga sendiri. Berikan fasilitas dan pelayanan terbaik dan secepatnya jika ada karyawan yang sakit,” katanya.
Amanat Budi disambut positif oleh Direktur SDM Pertamina Koeshartanto. Bahkan dalam kesempatan itu, Koeshartanto memaparkan protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat bagi pekerja Pertamina yang terpaksa tetap harus bertugas di lapangan. Contohnya, melakukan daily check up untuk memastikan pekerja dalam kondisi fit ketika memasuki wilayah kerja dan pulang kerja.
“Saat ini kami sedang merancang prosedur kerja baru ketika aturan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) dihapus, seperti penerapan prosedur masuk kantor, cuci tangan, jumlah peserta meeting dibatasi, dan mengatur siapa yang tetap stay at home. Kita harus menyiapkan new normal dengan office design sesuai kebutuhan,” katanya.
Koeshartanto menjelaskan, saat ini Pertamina menerapkan absensi digital bagi seluruh karyawan. Fungsi aplikasi absensi disgital tersebut bukan hanya mengecek kehadiran pekerja, namun perusahaan dapat mengetahui kondisi karyawan. Dengan informasi itu, tim call center Pertamina 135 mendapatkan informasi rekam jejak karyawan sehingga jika seseorang sedang tidak sehat akan dipantau setiap hari secara berkala.
“Semua kanal komunikasi kita gunakan. Aplikasi digital untuk absensi menjadi sebuah kewajiban. Ini cukup efektif mengabarkan kondisi pekerja. Begitu mereka menginformasikan demam dan datanya diterima oleh tim medis kami, Call Center 135 akan menghubungi. Ini cukup efektif untuk menjadi pengecekan tingkat awal dokter kalau ada apa-apa dengan karyawan kita. Selanjutnya terus dimonitor tiap hari sampai ada kondisi untuk pemeriksaan lanjutan, termasuk ke arah kondisi yang serius,” tambahnya.
Hal tersebut dipertegas oleh Direktur Utama Pertamedika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rachmat., SpB., SpBTKV (K)., MPH. “Kita tahu virus ini juga menyerang beberapa karyawan BUMN. Oleh karena itu, kita harus bisa mencegah bahkan memutus rantai penyebarannya di lingkungan karyawan BUMN dan keluarganya. Inovasi dalam pengelolaan Human Capital saat ini sangat penting agar kita tidak kehilangan keluarga dan karyawan. Semoga ke depannya insan BUMN lebih kuat dalam mengatasinya hingga wabah ini berakhir,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Direktur Pengembangan Bisnis Pertamedika IHC dr. Novalina Anwar, MHKes., dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD., Ph.D. dari RS Cipto Mangunkusumo, dr. Endah Ronawulan, SpKJ. dari RS Pusat Pertamina juga menjadi narasumber yang membahas tentang seputar tata laksana penanganan COVID-19 ditinjau dari berbagai aspek. Selain itu, VP Jaringan Gas PT PGN (Persero), Tbk Baskara Agung Wibawa juga berbagi kisah kembali menjadi sehat setelah terjangkit COVID-19.*IDK/AND