TANGERANG SELATAN – Pada minggu pertama November, mengutip dari www.iqair.com, tercatat indeks kualitas udara di Tangerang Selatan (Tangsel) rata-rata di angka 109. Bahkan, rata-rata indeks kualitas udara selama seminggu terakhir Oktober (25–31 Oktober 2020) berada di angka 88.
Sebelum Program Langit Biru (PLB) dijalankan di Tangsel tercatat indeks kualitas udara rata-rata di angka 165. Artinya program tersebut turut andil dalam meningkatkan kualitas udara yang semakin bersih atau lebih baik.
Setelah PLB berjalan sekitar dua bulan di Kota Tangsel, kepedulian masyarakat akan hadirnya udara bersih ditunjukkan dengan meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dengan angka oktan yang lebih tinggi.
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat mencatat pada periode dimulainya PLB tanggal 13 September 2020 hingga minggu kedua bulan November 2020, rata-rata konsumsi harian produk BBM jenis Premium menurun drastis hingga 88 persen dari konsumsi normal harian yakni sebesar lebih dari 380 kiloliter (kl) per hari.
Sebaliknya, konsumsi BBM jenis Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90 justru meningkat hingga sekitar lebih dari 160 kl per hari.
Unit Manager Communication, Relation, & CSR MOR III Eko Kristiawan menyampaikan, peningkatan konsumsi tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat akan manfaat kualitas udara yang lebih bersih dan lebih baik.
"Tangsel merupakan kota penyangga ibu kota negara, hal itu menjadi posisi strategis yang mendapat dukungan dari masyarakat untuk menjadi pelopor program energi bersih," ujar Eko.
Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak berkualitas seiring dengan peningkatan aktivitas dalam menggerakkan roda perekonomian daerah di Provinsi Banten.
“Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan setia BBM ramah lingkungan untuk wujudkan Tangerang Selatan yang asri, nyaman, dan bersih, maka Pertamina meluncurkan Program Pertalite Harga Khusus yang merupakan bagian dari rangkaian Program Langit Biru,” kata Eko.
Keuntungan program tersebut, Eko melanjutkan, konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp 6.850 per liter, lebih rendah Rp 800 dari harga normal.
Semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat menggunakan BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan pulihnya kembali aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Tangsel.
Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan pengalaman langsung keunggulan kualitas Pertalite dan juga Pertamax-Series serta Dex-Series.
"Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di Kota Tangsel bisa semakin bersih seiring meningkatnya penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," ungkap Eko. *MOR III/HM