Jakarta, 16 Mei 2020 – Sebanyak 44 Pendamping UMKM di Rumah Kreatif BUMN (RKB) Pertamina di seluruh Indonesia menawarkan berbagai ide kreatif dan inovatif untuk memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19.
Ke-44 pendamping UMKM yang juga biasa disebut Supervisor dan Asisten Supervisor RKB tersebut menyampaikan gagasannya dalam kompetisi COVIDEA 2020 yang diselenggarakan Pertamina sejak 13 April 2020 hingga 30 April 2020. Peserta dengan ide terbaik akan diimplementasikan di seluruh Rumah Kreatif BUMN (RKB) Pertamina.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan kompetisi ini merupakan upaya Pertamina agar UMKM mitra binaan mampu bersikap adaptif di tengah keterbatasan gerak dan jarak.
"Kita merangsang ide-ide kreatif dari seluruh mitra binaan agar tetap produktif di tengah wabah Corona," ujar Fajriyah.
Fajriyah menambahkan, lomba ini disambut antusias pelaku UMKM. Sebanyak 44 peserta yang terdiri dari Supervisor & Asisten Supervisor dari 29 RKB Pertamina turut ambil bagian dalam kompetisi ini.
"Ada tiga tema besar yang diangkat pelaku UMKM yakni online training, online marketing dan pembuatan masker kain & APD. Ketiga tema ini memang paling relevan dalam konteks saat ini," imbuh Fajriyah.
Menurut Fajriyah, Tim Juri telah melakukan seleksi dan memilih 8 proposal terbaik berdasarkan kriteria penilaian, meliputi orisinalitas, kreativitas, implementatif, berkelanjutan dan berdampak.
Tampil sebagai pemenang pertama Basuki Rahmat (Supervisor RKB Purbalingga) dengan karyanya Tim Rumah Digital di RKB, pemenang kedua Teresia M Gultom (Supervisor RKB Pekanbaru), Shout Out UMKM via Social Media dan pemenang ketiga Arifa Oktaviana (Supervisor RKB Situbondo), Motivational Project.
Dewan Juri menetapkan ide terfavorit yaitu "Shout Out UMKM via Social Media" akan segera diimplementasikan di seluruh RKB Pertamina. Ide ini relatif lebih mudah dan efisien diterapkan secara masif dengan menggerakkan seluruh mitra binaan RKB Pertamina di seluruh Indonesia.
"Dalam jangka panjang, ide digitalisasi pemasaran berbasis aplikasi yang telah diterapkan oleh RKB Purbalingga sangat layak untuk direplikasi di RKB lainnya. Dan untuk itu diperlukan persiapan yang lebih matang," ungkap Fajriyah.**