SURABAYA, 17 Desember 2019 – Mengakhiri tahun 2019, PT Pertamina (Persero) melalui Fungsi Research and Technology Center (RTC) di bawah Direktorat Perencanaan Investasi Manajemen Risiko (PIMR) mengadakan “Forum Ideasi Riset Bersama Pertamina 2019”. Ideasi Riset merupakan program tahunan Pertamina dalam mendorong kegiatan inovasi bisnis dalam menanggapi disrupsi industri energi.
Kegiatan Ideasi Riset melibatkan institusi pendidikan dan lembaga penelitian di Indonesia. Terdapat tiga tujuan utama dalam kegiatan Ideasi Riset 2019. Pertama, menjaring ide riset dan teknologi sesuai dengan rencana strategis RTC Pertamina serta kebutuhan dan tren terkini. Kedua, pemilihan topik riset yang dapat diimplementasikan untuk efisiensi operasi perusahaan, dapat dipatenkan serta dapat dikomersialkan. Ketiga, meningkatkan jaringan riset Pertamina RTC dengan perguruan tinggi.
Senior Vice President RTC Pertamina Dadi Sugiana mengatakan, jumlah proposal diterima pada Ideasi Riset 2019 berjumlah 255 proposal. Jumlah itu terdiri dari 93 proposal (36%) dari lembaga penelitian/perorangan dan sebanyak 162 proposal (64%) dari universitas/institusi pendidikan. ”Setelah melalui evaluasi internal RTC, hanya 60 proposal atau 23% dari total proposal yang memenuhi kriteria untuk masuk ke tahapan seleksi lanjutan atau _challenge session,”_ katanya pada Selasa (17/12).
Dibandingkan dengan Ideasi Riset Pertamina 2018, tingkat keikutsertaan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, dan perorangan pada Ideasi Riset Pertamina 2019 meningkat. Jika sebelumnya total proposal yang diterima pada 2018 berjumlah 234 proposal, kini di 2019 menjadi 255 proposal.
Jumlah proposal yang masuk ke tahapan _challange session_ juga meningkat dari 56 proposal di 2018 menjadi 60 di 2019.
Jumlah proposal terpilih untuk ditindak lanjut setelah dievaluasi RTC Pertamina pada 2018 lalu adalah 28 proposal. ”Untuk penilaian proposal terpilih yang telah melalui tahapan _challange session_ akan diumumkan pada Maret 2020,” jelas Dadi.
Ideasi Riset RTC Pertamina telah berlangsung sejak tahun 2017 dan dilakukan setiap tahun. Sejak saat itu, kegiatan ideasi turut memperkaya inovasi Pertamina untuk melahirkan berbagai produk dan metode. Hingga saat ini, inovasi yang dijalin antara Pertamina dengan berbagai institusi pendidikan sebagian telah masuk ke tahap komersialisasi. ”Di antaranya seperti pengembangan katalis untuk _green fuel, software_ simulasi jaringan pipa bernama Pertaflosim, _software_ simulasi EOR bernama PertaEOR, dan _lithium-ion battery”_ tutur Dadi.
Fungsi RTC Pertamina memiliki empat tugas utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis Pertamina. Di antara tugas itu yakni meningkatkan _recovery_ dari sumber daya eksisting, mengakses sumber daya baru, mendorong efektivitas dan efisiensi operasional, dan mendukung keberlanjutan bisnis Pertamina.**