Jakarta, 9 November 2024 – PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan kontribusinya untuk perekonomian masyarakat. Melalui program Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), Pertamina mengembangkan berbagai program pengembangan masyarakat (community development) pada sektor energi transisi, untuk mendorong tercapainya ketahanan energi di lingkungan masyarakat.
Salah satunya, melalui PT Pertamina Energy Terminal (PET) – Terminal LPG Tanjung Sekong yang merupakan bagian dari Subholding Integrated Marine Logistics, Pertamina mengedukasi kelompok masyarakat pada Program Kampung Iklim Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina di RW 06 Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Program ini merupakan program berkelanjutan berupa pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas panel surya 4,4 KWp dan kapasitas baterai 5 kWh. Operasional Rumah Hidroponik menjadi kegiatan utama program dikelola oleh Pemuda Berani Inovasi RW 06 berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Wahid Sapa. Program Sadar Pangan menjadi tujuan utama KWT ini dimana kelompok ini bisa menghasilkan panen sayuran hidroponik 40-50kg per panennya.
Kepala Dinas Sosial Kota Cilegon Drs. H. Damanhuri, M.Si sangat mengapresiasi dengan adanya Program TJSL ini. "Program ini sangat baik untuk menjadi penggerak ekonomi dan kreativitas masyarakat dalam hal kesadaran pangan utamanya untuk warga di sekitar, harapannya program ini dapat diaplikasikan di lokasi lain sehingga tercipta pemerataan ekonomi", ujar Damanhuri.
Senada, Camat Pulomerak, Ade Heru Sanjaya juga menyambut positif dengan hadirnya program ini di wilayah Kecamatan Pulomerak. "Hal ini membuktikan sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Badan Usaha dapat berjalan dengan baik dan harapannya mendapat multiplier effect tidak hanya untuk warga di sekitar RW 06 namun dapat meluas ke wilayah lain", ungkap Ade.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengapresiasi dukungan seluruh pihak pada program ini. Pada program DEB di Lebak Gede ini, Pertamina tidak hanya mendorong swasembada energi dengan pemasangan infrastruktur energi bersih, namun juga mengajarkan pengelolaan energi bersih pada masyarakat agar dapat memberi manfaat optimal bagi pengembangan ekonomi. Sayuran hidroponik yang menjadi fokus pada program DEB ini, juga berkontribusi untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
"Kami berharap, kegiatan Pertamina ini dapat menjadi langkah konkrit untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan rumah tangga. Melalui penggunaan energi transisi juga, kegiatan ini dapat menggerakan perekonomian desa, sehingga masyarakat dan lingkungannya tumbuh menjadi lebih sehat dan sejahtera,“ ungkap Fadjar.
Pertamina terus memperluas penggunaan energi bersih berbasis perdesaan melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB). Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) poin 2 (Mengakhiri Kelaparan), poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Selain itu, berperan penting dalam mengurangi emisi di mana program DEB Pertamina diperkirakan mampu menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq per tahun.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.