BALONGAN – Pertamina RU VI Balongan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) terus berupaya meningkatkan keterampilan dan wawasan masyarakat di sekitar kilang dengan berbagai program kegiatan pemberdayaan warga seperti mengadakan pelatihan pengolahan dan daur ulang sampah. Pelatihan digelar selama 2 (dua) hari, mulai Selasa tanggal 8 sampai Rabu 9 Januari 2019.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Kuwu Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu ini diikuti puluhan peserta yang terdiri warga Desa Majakerta, pengurus 3 (tiga) bank sampah dan pengrajin sampah yang merupakan binaan CSR Pertamina RU VI Balongan.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU VI Balongan Eko Kristiawan mengatakan, pelatihan ini digelar dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat agar mempunyai skill dalam memanfaatkan sampah dari bungkus produk (anorganik) yang jika dibuang atau dibakar hanya akan membuat kotor dan mencemari lingkungan, namun apabila dibuat kerajinan tangan akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta bisa membantu menjaga kebersihan lingkungan.
“Sampah plastik ini jika dibuang akan mengotori lingkungan, bahkan merusak lingkungan karena sulit diurai, dengan pelatihan ini kami harapkan bisa memberikan keterampilan bagaimana membuat kerajinan tangan dari sampah sehingga bisa memberikan manfaat pada lingkungan dan nilai tambah secara ekonomi,” ujar Eko.
Sementara itu, Kuwu Desa Majakerta Suradi menyampaikan terima kasihnya kepada Pertamina RU VI Balongan yang tetap berkomitmen membantu memberikan pelatihan dan program pemberdayaan lainnya melalui program CSR sehingga bisa membantu warga memiliki peluang usaha sehingga berimbas pada peningkatan pendapatan warga.
Suradi menuturkan, pelatihan membuat kerajinan tangan dari limbah plastik dan membuat kompos ini sangat berguna, sebab masyarakat bisa memperoleh pendapatan tambahan melalui produk yang dihasilkan nanti.
Pada pelatihan ini, CSR RU VI Balongan menghadirkan tim Desa Wisata Sukunan Yogyakarta sebagai instruktur pelatihan. Pada hari pertama pelatihan, warga diajarkan tentang sistem pengelolaan sampah, pelatihan membuat briket arang dari sampah organik, dan pelatihan membuat sampah kaca menjadi batako. Sementara di hari kedua, kegiatan diisi dengan pelatihan daur ulang sampah kertas, pelatihan pembuatan kompos, serta cara membuat batako dari sampah sterofoam.