Jakarta, 15 September 2021 – Dukungan PT Pertamina (Persero) untuk usaha mikro kecil (UMK) penunjang sektor pariwisata terus mengalir. Di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarives), Pertamina turut berbagi energi membangkitkan ekonomi di daerah pariwisata nasional melalui Program Pemberdayaan UMK di sekitar 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, dukungan tersebut diwujudkan dalam penyaluran bantuan modal usaha kepada UMK sebagai upaya pengembangan potensi ekonomi di sekitar kawasan 5 DPSP tersebut. “Diharapkan selain sektor pariwisatanya terus berkembang, pelaku usaha kecil di sekitar kawasan itu juga bisa ikut naik kelas,” tuturnya.
Hingga tahun 2021 ini, Pertamina telah menyalurkan bantuan modal bergulir kepada 187 UMK di sekitar kawasan DPSP. Fajriyah merinci, penyaluran tersebut diberikan kepada mitra binaan (MB) di kawasan Danau Toba Sumatera Utara sebanyak 56 MB. Selanjutnya di kawasan Borobudur, Jawa Tengah 29 MB; Mandalika, Nusa Tenggara Barat 57 MB; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur 23 MB, dan Likupang, Sulawesi Utara sebanyak 22 MB.
Salah satu mitra binaan yang telah mendapatkan manfaat tersebut adalah Gunawan Kurnia Pribadi pemilik dari Batik Gunawan Design. Salah satu MB dari DPSP Borobudur ini berlokasi di daerah Laweyan, Solo. Selain memproduksi batik, Gunawan juga memproduksi tenun sarong goyor.
Selain mendapatkan bantuan modal, Gunawan juga mendapatkan pembinaan dari Pertamina berupa kesempatan untuk masuk dalam buku Pertamina SME 1000 tahun 2021. “Semoga dengan menjadi mitra binaan Pertamina ini usaha saya mampu berkembang lebih pesat serta sebagai upaya pelestarian warisan budaya dunia yaitu batik ini,” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan serta senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) di point 8 terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, serta implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya.