Cimalaya, 27 April 2020 – Sekelompok petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Saluyu di Desa Cilamaya, Kecamatan Wetan tetap semangat bertani di tengah pandemi Covid-19. Gapoktan Binaan PT Pertamina Gas afiliasi PT Pertamina (Persero) dan PT PGN Tbk yang dikenal dengan program pertanian ramah lingkungan ini, bahkan telah menambah luasan lahan tanam hingga 100 persen dibandingkan tahun lalu. “Kalau kami tidak turun sawah, tidak ada yang tanam padi, nanti bagaimana nasib petani ?,” ujar Ketua Gapotkan Saluyu Aep Endang Sudrajat, Kamis (23/4).
Menurutnya, sejak mendapatkan pendampingan mengelola pertanian ramah lingkungan dari Pertagas beberapa tahun lalu, pihaknya telah berhasil melakukan dua kali panen di tahun 2019. Hasilnya cukup menggembirakan, sebanyak 7 ton padi untuk satu hektar lahan berhasil dipanen. Saat itu, terdapat hanya 7 hektar lahan pertanian ramah lingkungan yang digarap. “Karena kami lihat hasilnya bagus kami ingin menambah luasan lahan di tahun 2020. Kalau dulu hanya 7 hektar, di tahun ini kami tambah luasan lahan jadi 14 hektar,” katanya.
Saat ini, lanjut Aep, para petani telah melawati tahap semai dan pemupukan organik tahap kedua. Meski sempat khawatir akan terkendala karena wabah Covid-19, mereka merasa bersyukur karena akses terhadap pupuk organik dan bibit tidak terkendala. Mereka berharap, pada Juni 2020 ini, para petani anggota Gapoktan Saluyu sudah bisa menikmati hasil panen musim pertama. “InsyaAllah di tengah wabah kami tetap bisa menghasilkan produk pangan untuk masyarakat,” ujarnya,
Manager Communication, Relation, dan CSR PT Pertamina Gas Zainal Abidin mengapresiasi kegigihan kelompok tani binaannya untuk tetap berproduksi di tengah pandemi. “Mereka ini adalah salah satu pejuang ketahanan pangan negeri. Pertagas menaruh perhatian besar terhadap isu ini” ujarnya.
Untuk itu, kata Zainal, Pertagas menyambut baik keinginan Gapoktan Saluyu menambah ekspansi lahannya di tahun 2020 ini. “Apalagi mereka berinisiatif menanggung seluruh biaya sewa lahan tanpa bergantung lagi dari perusahaan,” ujarnya. Meski demikian, Pertagas ikut berkontribusi dalam penampingan untuk pelatihan bagi anggota kelompok petani yang baru bergabung untuk mengikuti pelatihan pertanian ramah lingkungan, “Kami juga masuk membantu dari sisi pengadaan pupuk organiknya, meski sebagian sudah diproduksi dan didanai oleh para petani sendiri,” jelasnya.
Zainal berharap, kesuksesan Gapoktan Saluyu akan memicu para petani lain untuk tetap semangat berjuang di garda terdepan menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi. “Kami juga selalu mendampingi dan mengingatkan agar rekan-rekan petani mengantisipasi adanya wabah saat melakukan aktivitas di sawah,”**