Jakarta, 22 Maret 2020 - Kebijakan bekerja di rumah dan belajar jarak jauh yang diterapkan Pemerintah DKI sejak 16 Maret 2020, turut berdampak bagi masyarakat yang menggantungkan penghasilan dari pekerjaan harian.
Seperti yang dialami warga ring-1 operasional PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III di Integrated Terminal Jakarta. Di kawasan Plumpang ini, sebagian besar warga berprofesi sebagai buruh pelabuhan, buruh serabutan, pengemudi ojek, serta pedagang makanan keliling yang biasa mencari nafkah di sekitar perkantoran dan sekolah.
Pertamina bekerjasama dengan Rumah Zakat bergerak cepat menyalurkan 685 bantuan siaga pangan. Bantuan ini berupa lauk rendang kemasan kaleng kepada warga di RW 1 dan RW 2 Rawa Badak Selatan, Koja Jakarta Utara.
Bantuan diserahkan secara simbolis kepada masing-masing ketua RW, untuk selanjutnya didistribusikan langsung dari rumah ke rumah secara bertahap sejak Sabtu (21/3).
Salah satu warga yakni Cici (64 tahun) warga RT 05/RW 1, Rawa Badak Selatan merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan Pertamina. Bantuan rendang kemasan telah diantar ke rumahnya pada Minggu pagi (22/3).
Suami Cici sehari-hari membawa penumpang dari pasar maupun sekolah, dengan becaknya. Sudah satu pekan ini dia sulit mendapat penghasilan. “Tarikan sepi, semua orang kerja dan sekolah di rumah. Kalau beras masih ada, tapi beli lauk dan bahan-bahan bumbu mahal,” ujar Cici.
Unit Manager Communication & CSR MOR III Dewi Sri Utami menyampaikan keprihatinannya atas hal ini dan mengambil langkah dengan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bantuan pangan.
Lebih jauh, Dewi mengapresiasi upaya warga untuk taat pada himbauan pemerintah dan beraktivitas dari rumah.
"Kami berharap bantuan tanggung jawab sosial bagi warga di sekitar ring-1 wilayah operasi Integrated Terminal Jakarta ini, dapat membantu meringkankan beban masyarakat," jelas Dewi.