Cilacap, 1 Mei 2022 – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menegaskan peta jalan kilang berkelas dunia dengan berbagai fasilitas terkini. Yang paling baru, ruang kendali operasional kilang bernama Strategic Command Center (SCC) menjadi inisiasi kilang terbesar di Indonesia ini.
Pjs. GM PT KPI RU IV Cilacap, Arief Budiyanto menerangkan fasilitas yang berada di area Head Office (HO) berfungsi sebagai pengendalian untuk memantau kondisi kilang di saat operasional maupun maintenance. "SCC merupakan media pengawasan dan monitoring manajemen. Selain itu sebagai upaya transformasi digitalisasi aspek bisnis di Pertamina untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan," ujarnya.
Lanjut Arief dengan hadirnya SCC, seluruh aktivitas dan permasalahan kilang dapat terpantau ketat oleh manajemen. "Dengan demikian setiap permasalahan mudah dicarikan solusi dari segala cakupan di masing-masing bidang" kata Arief.
SCC memiliki beberapa monitor yang menampilkan dashboard proses bisnis RU IV, terdiri dari monitor Value Creation dan Value Protection. “Monitor Value Creation merupakan dashboard utama yang terdiri dari Financial Dashboard , Dashboard Arus Minyak, Process & Quality Dashboard, serta Competency Dashboard sebagai sistem monitoring sertifikasi dan pembinaan pekerja. Sedangkan monitor Value Protection terdiri dari HSSE Dashboard, Reliability Dashboard, Maintenance Dashboard dan BOC Dashboard,” lanjut Arief.
Upaya ini, imbuh Arief menjadi akselerasi transformasi digital Pertamina sebagai sebuah keharusan di era saat ini. “Hal ini sejalan dengan upaya transformasi digitalisasi di tubuh Pertamina," tegasnya.
Di sisi lain dengan fasilitas ini, Kilang Cilacap semakin dapat memonitor dengan ketat produksi kilang terutama BBM dan LPG. "Dengan demikian ketersediaan stok BBM dan LPG dapat semakin terpantau dengan baik untuk memastikan kelancaran penyalurannya ke terminal BBM menjelang lebaran ini," ungkap Arief.
Diketahui RU IV adalah kilang terbesar dan paling strategis yang dimiliki oleh PT KPI. Berkapasitas produksi 348 ribu barrel/hari, kilang Cilacap menyuplai 33% kebutuhan energi Nasional dan 60% di Pulau Jawa.